Mesin Kopi di Tengah Malam
Ngopi, bukan hal yang saya sangat suka. Sungguh. Dalam hal ini, kopi hitam ya. Saya cuman bisa bengong kalau ada teman-teman yang ngobrolin kopi. Arabika, Torabika, apa lagi tuh jenis-jenisnya. Eh torabika merk ya? Apalagi, kalau kata orang jaman sekarang, ngopi itu digiling bukan digunting haha. Makin merasa minder, karena saya biasanya kalau pesan ya Teh Susu atau Teh Tarik. Pokoknya yang ada susunya.
Makanya, kalau diajak ngopi, favorit saya, yaitu Latte atau Capuccino. Ngga mungkin manusia Indonesia apalagi diperkotaan ngga ngopi. Sudah jadi gaya hidup urban. Dan memang, melepas lelah dan quality time ngerjain pekerkaan sisa di kantor perlu ditemani secangkir hangat kopi, teh or apapun yang relaksasi kan kita. Saya pun itungannya, ngopi. Walau ngopi susu capuccino. Untung bukan capcin alias capuccino cincau.
Namun belakangan, rutinitas ngopi di kafe berkurang drastis. Karena saya harus buru-buru sampai rumah, istirahat. Sebab, tengah malam dedek bayi yang umur 6 bulan suka bangun, minta susu botol. Tiap dua-tiga jam malah. Jadi saya buru-buru ke dapur, membuat susu, kembali ke kamar memberikan susu, dia tidur, saya kemudian tidur. Kangen ngopi susu di Kafe hiks hiks.
Nah, semua itu ternyata ada solusinya. Pengganti ngopi di kafe, sekarang di rumah sudah bertengger mesin kopi yang cool, yaitu Piccolo. Mesin ini memproduksi segala kopi Capuccino, Espresso, Latte, pokokya Italiano yang saya suka. Juga cokelat hangat, tea latte ah semua yang saya suka. Selain kopi hitam! Hehe.. Ngga peduli biji kopi darimana, karena saya yakin sudah the best lah. Yap, dari namanya, Italia banget ya. Malah saya ingetnya salah satu tokoh di serial Dragon Ball. Si Monster hijau dari planet Namec, tapi baik hati. Tokoh protagonis. Hehe.
Piccolo ini adalah varian mesin kopi yang didesain khusus oleh Nescafe Dolce Gusto. Sebut saja mawar, eh NDG. Bentuknya, simpel dan ergonomis. Mesin terkecil, compact, dari sederet keluarga NDG. Emangnya ada berapa banyak? Hmm ada Mini Me, Genio, Cirollo, Eclipse. Semua dengan desain berbeda yang semuanya cantik dan unik. Piccolo, menurut saya, adalah mesin yang cool. Karena saya dapat membelinya, demi mendapatkan sensasi ngopi ala cafe di rumah. Di tengah malam.
Semuanya otomatis, hanya si Piccolo ini yang manual. Tapi jangan salah, otomatis sama manual ini bukan berarti satunya pake listrik dan satunya digiling pake tenaga kuda lengan Ade Rai biar bisa menghasilkan kopi. Semua “otomatis”, hanya saja si Piccolo ini berhentinya kita yang klik pencet tombol stop. Kurang lebih, sama kayak blender. Manual dalam arti kita yang tentukan. Keren kan?
Lalu, biar pas en rasanya enak? Piye? Ada petunjuk di kapsulnya dan ada pula petunjuk di Aplikasinya. Yup ngopi pake Apps. Terus apa itu kapsul? Ini yang membuatnya beda, kapsul dolce gusto itu berbentuk separuh bulatan telur. Dimasukkan ke dalam mesin, dijegrek (tusuk) oleh mesin dan akan menumpahkan Capuccino, Latte, Espresso, green tea, apapun jenis kapsul yang kamu masukkan. Soal kapsul, tenang aja, dijual bebas dan higienis. Sudah pula ditakar dengan pakarnya untuk hasilkan kopi terbaik. Mesin NDG ini juga sudah banyak beredar di pasaran, namun utamanya saya dapatkan di Lazada. Ups ketauan beli dimana hehe. Soalnya banyak promo NDG nih di Lazada. Coba aja.
Saat Tengah Malam, Saat Dedek Bayi Nyusu, Saatnya Ngopi.
Ciyus, soal berkurangnya ngopi di Kafe. Sekarang, saya ngopi di rumah. Ngga, bukan kopi sachet yang digunting. Karena kualitas penting banget. Makanya, NDG Piccolo itu jadi pilihan saya. Tidak terlalu mahal, karena manual, namun dapat sensasi ngopi aduhai ala cafe. Ngga bisa lepas deh kita dengan ritual ngopi (walaupun saya ngopi susu, nge-latte, atau teh susu hehe).
Seperti yang saya jelaskan diawal, ritme bangunnya si debay alias dedek bayi ini per beberapa jam. Mau cari botol dot. Maklum, emaknya lagi di Luar Negeri. Persis kayak Sinetron Dunia Terbalik, tapi bukan TKW ya, ini karyawan biasa ajah. Alhasil, saya lah yang jadi andalan kalau malam-malam, sebab si Bibi sudah ngga mengurus lagi selepas magrib.
Nah, lihat gambar dibawah ini hehe. Itu mesin Piccolo saya. Ditengah-tengah “mesin” lain yaitu Slow Cooker. Slow cooker itu “magic com” nya bayi. Buat bikin bubur bayi yang enak. Lalu susu, dibuat manual (nah ini baru manual hehe) dengan botol-botol yang bergelimpangan.
Nih, Menyeduh capuccino, dengan Piccolo sementara saya menyedu susu botol. Barengan, cepat ringkes, wangi pula.
Oke, bukti berbicara haha. Ini nih sensasi nyusu dan sensasi ngopi. Tengah malam. Nah, walau sudah ribet untuk urusan debay, saya bisa mendapatkan quality time juga. Dirumah, bisa ngopi nikmat seperti di Kafe. Bahkan lebih syahdu. Halah. Soalnya, di rumah, setelah saya bikin kopi Capuccino, atau Cokelat, Tea Latte yang memiliki efek relaksasi (selain kopi item, saya butuh tidur bukan begadang).
Membuat kopi dengan mesin NDG Piccolo dilakukan dengan singkat. Cuman sekian detik, satu menitan. Karena pakai Apps yang saya download untuk timer agar pas takaran kopi capuccinonya. Sementara, bisa multi tasking, sambil masukin 2-3 sendok takar susu bubuk, isi air hangat sedikit, susul air biasa. Shake it, selesai. Bisa untuk 90ml sampai 120 ml susu botol. Takaran pas untuk debay. Pada saat selesai, biasanya pas pula si Capuccino or Latte selesai. Biasanya kalau capuccino ada waktu lebih untuk yang kedua, yaitu memasukkan kopi nya. Yang pertama, bagian susunya. Timer di Apps membantu banget juga. Jadi boleh banget tuh donlod App nya di Google Play.
Memang, gampang banget ngopi pake NDG Piccolo. Saya rasa semua varian NDG juga begitu. Kita tinggal memasukkan air di belakangnya sesuainya aja. Trus colok listrik. Pencet tombol hingga merah. Setelah dia menjadi hijau, artinya siap memproduksi kopi. Tarik or dorong tuas di atas si Piccolo ke arah kanan untuk panas, or biru untuk air biasa. Bisa sih, kamu masukkan es batu di container air belakangnya hihi.. inovasi aja. Biar dapat susu dingin or kopi dingin. Cold brew ala-ala hehe.
NDC Piccolo ini menjadi andalan banget, mesin yang cool. Saya jadi bisa mendapatkan quality time sambil multitasking. Tengah malam, cepat, tuntas, dan bukan dengan cara menggunting sachet kopi hehe. Mesin ini juga menyabet Red Dot Design Award loh, jadi memang nggak bisa diremehin nih, walau wujudnya kecil, ngga sebesar abang-abangnya varian otomatis NDG. Harga terjangkau, cocok dengan kita menengah urban yang pengen dapat sensasi ngopi ala kafe di rumah. What a cool machine!
Mendapatkan sensasi ngopi ala kafe, yang sudah jarang saya lakukan, sekarang bisa dilakukan dirumah, dengan kualitas yang hampir sama. Kadang, saya buka-buka hape, laptop sekitar 30 menit sebelum tidur kembali, setelah si debay dikasih susu botol. Tengah malam, kadang ide dan inspirasi paling tinggi loh ternyata. Bisa banyak menulis. Keheningan, suasana syahdu, capek-capek gimana gitu setelah memberikan botol ke bayi dan si bayi terlelap.
Ini nih penampakan si debay yang ngegemesin. Kalau sudah ada suaranya, ngigau sambil mulut mengenyot-ngenyot, segera lompatlah saya dari tempat tidur, membuat susu (membuat capuccino, latte, sekalian hehe) dan memberikan susu botol ke mulutnya. Diem dah. Lewat 3 menit aja, bisa bangun dan nangis!
Oh ya if you notice, ada kopi aceh, kopi bali di meja kan? Hmm itu tadinya buat saya, diberikan teman, untuk dicobain, tapi sebelum banyak mencoba, sudah ada si NDGG Piccolo ini. Biasanya weekend aja, sore hari saya coba. Biasanya, saya campur susu juga sih itu kopi. Karena, tiap tengah malam, saya biasanya ngopi dari NDG Piccolo. Selama ada piccolo dan kapsul kopi yang tersedia, maka malam hari saya akan bergairah dan semangat. Menikmati sensasi nyusu dan ngopi tengah malam. Ngga mau juga sore ngopi malam juga ngopi. So, I choose NDG instead.
Soal beda, dengan kopi Aceh misalnya, ngga jauh beda menurutku. Maklum lidah bukan pecinta jenis-jenis kopi. Menurut saya, yang dihasilkan dari kapsul NDG kayaknya enak banget, kayak di kafe. Selain itu, bonus ngga ribet, ngga kotor kemana-mana, bersih rapi dan cepat. Debay belum sempat nangis, susu botol sudah dia minum, dan kopi saya sudah siap, tinggal seruput 10 menit kemudian setelah debay tidur!
Selamat merasakan sensasi nyusu vs sensasi ngopi ala Nescafe Dolce Gusto. Semuanya, dipersembahkan Nestle, perusahaan yang memiliki brand NDC maupun brand susu formula yang saya jejalkan ke dedek bayi, dan dirasakan sensasi menyegarkan olehnya. Enak? Iya, kalau ngga enak, si dedek bayi ngga bakalan terlelap lagi abis ngabisin 120 ml atau 90 ml susu formula. Kalau ngga enak, saya ngga bakal nulis review pengalaman ngopi NDG via si Piccolo yang artinya mungil, namun menyabet desain terbaik mesin kopi Red Dot Award ini!
Mas unggul asik nih ngopi terus di rumahhh,
Ada botol susu sama ngopi, asyikk ya. Anaknyanya ikutan ngopi juga ga heheh
Nah bener banget tuh Mas, apalagi buat bapak-bapak yang siaga nungguin bayinya tengah malem. Ngopi pas banget. 😀
Saya juga kadang galau kalo pas begadang di hari libur, trus mulut rasanya pingin ngopi enak tapi kudu keluar ke kafe terdekat yang 24 jam. Kalo pake NDG Piccolo ini kan enak langsung cuss aja pencet tombol 😀
Gagal fokus ama judul ?
Ayah dan debaynya ngopi cantik ya kang unggul, paduan kopi yang Istimewa banget ya kang? Bisa dibuat kapan saja dan dimana saja dengan praktis tanpa ribet, plus menyajikan kopi ala cafe
Awas ketuker, dedeknya dikasih kopi, bapaknya malah minum susu haha
Nyoklat juga bisa nih kalau pas ujan-ujan, tambah syahdu.
Jadi rajin ngopi nih
ngopii nyusuuuu nyookkkkkkkkk 😀