Tanggal 22 April 2016 yang lalu, bertepatan dengan Hari Bumi. Sehingga, banyak upaya dari berbagai pihak untuk memperingatinya, mulai dari Earth Hour, bersih-bersih lingkungan dan seterusnya.
Palang Merah Indonesia juga melakukan sesuatu. Aksi berani dalam peringati hari bumi. PMI yang dulunya lekat hanya urusan pertolongan pertama pada kecelakaan dan perban-perban saat adanya kecelakaan, itu tinggal mitos. Karena saat ini peran PMI lebih besar.
Misalnya, dalam hari bumi ini, bekerjasama dengan ITB dan American Red Cross (Amcross) juga melakukan penelitian mengenai iklim di Jakarta Depok dan Bogor dua puluh tahun lagi guna antisipasi. Hasil penelitian ini dapat digunakan berbagai pihak untuk melakukan perbaikan Baik secara struktural maupun kultural.
Sosialisasi hasil penelitian secara infografis dan videografis dilaksanakan di Wisma PMI Jalan Wijaya Jaksel, Jumat 22 April bertepatan Hari Bumi. Acara ini dihadiri oleh Perwakilan Amcross di Indonesia, pakar perencanaan kota, tim peneliti dari ITB, Prof Ginanjar Kartasasmita, wakil ketua PMI, perwakilan pejabat PMI, Pemerintah DKI serta tak lupa undangan dan media.
Dari hasil penelitian, maka diperlukan antisipasi berupa adaptasi cross boundaries alias mulai dari upstream di hulu yaitu Bogor, middle di Depok dan downstream di Jakarta agar tak lagi terjadi bencana alam seperti banjir maupun longsor.
Diketahui, kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim yang dimiliki paling tinggi oleh warga jakarta karena sudah terbiasa bencana. Akan tetapi, dalam kurun waktu 20 tahun ke depan, berbagai daerah akan merasakan pula.
Untuk itu perlu adaptasi dan edukasi masyaakat untuk antisipasi hal yang kemingkinan akan terjadi. Misal adanya peningkatan suhu rata-rata di jabodetabek (semakin panas), dan curah hujan yang semakin tinggi.
Selain hari ini, esok hari akan pula diadakan Ruwat Bumi, program dalam rangka hari bumi dari PMI. Kegiatannya adalah Susur Ciliwung dengan menggunakan perahu karet dan memotret keadaan serta membersihkan Ciliwung. Secara serentak, akan dilaksanakan di dua titik, yaitu Pondok Rajeg Bogor dan Jakarta Utara.
Kebetulan, saya akan berada di titik Bogor untuk ikut melaksanakan hari bumi melalui ruwat bumi susur ciliwung. Karena ruwat bumi, demi kelangsungan kita semua, harus!
Nantikan tulisan berikutnya di UC!
