Nah, setelah yang hangat-hangat dan panjang-panjang di Catatan Serius, maka saya akan post lagi catatan-catatan ringannya hehe.. Sebagai pengantar alias pemanasan wajar kalau trit tersebut panjang dan “hangat”.
Oke, ketika ada undangan Kopdar 1000 blogger Nusantara, saya langsung berbinar-binar *cring cring dan langsung janjian sama teman-teman mau bareng. Akhirnya fixed dari Bogor, waktu itu dua orang saya @unggulcenter dan @erfanonalakiano atas restu Kang Pupuhu @mataharitimoer. Karena Erfano juga blogger detik (dblogger) maka kami dikoordinir oleh @trisnoaji untuk masalah pertiketan. Disaat yang sama, blogger detik (deblogger) sedang persiapkan diri juga untk ramai-ramai. Gayung bersambut. Oya saya juga via milis diminta mewakili blogger palembang, Wong Kito (WK) karena teman-teman pada tidak jadi datang. Sebagai amanat, saya amankan. Sudah saya kirim email bahwa saya akan mewakili WK apabila ternyata ada problem dengan Blogor (waktu itu saya merasa nanti akan masuk itungan dblogger, yang nanti, ternyata itungannya Jabodetabek, bukan per-komunitas dblogger yang tak berbasis wilayah itu).
Fixed, tiket KA Ekonomi Kertajaya dibelikan. Saya akan bertemu teman-teman dari dblogger, Deblogger, dan Blogor di Stasiun Senen, Jam 3, karena dijadwal, kereta jalan Jam setengah 4. Obrol-obrol dimilis mengenai KA Kertajaya, banyak yang bilang biasanya delay (halah kayak pesawat ya hehe). Kadang jam 4 kadang jam 5 baru jalan katanya. Juga banyak yang mewanti-wanti masalah keamanan di kereta dan kepegalan dikereta haiyaaa..
Alhasil, Kamis siang dengan bekal cuti Jumat saya cabut Jam 2-an dari Depok, sedangkan Erfano bilang dari Bogor. Ternyata dia jam 2 berangkatnya bareng sama saya, padahal harusnya jam 12 siang kita berangkat, dengan estimasi 2 jam diperjalanan (maklum jakarta). Oke, sudah terjadwal dibenak saya, naik Bus AC jurusan Depok-Senen. Biasanya lewat didepan kantor di bilangan Margonda. Tek-tok-tek-tok, sudah jam setengah 3 bis tak kunjung datang.
Saya segera berlogika, dimana sih Stasiun Senen itu? Naik apa paling dekat sampainya walau ga persis didepan stasiun? Terbayang Pulogadung, Cempaka Putih dan sekitarnya. Sebab kalau tak salah saya pernah lewat via bis itu. Paling tidak mendekati..
Pas sekali, ada Bus AC Depok-Pulogadung. Langsung saya naik. Nyaman.. dingin.. dan iseng2 saya buka hape untuk online. Kata orang malu bertanya sesat dijalan. Nah karena kanan kiri orang kayaknya tidur semua, plus saya orangnya pemalu.. mending tanya ke Google pikir saya waktu itu. Lalu buka browser di hp, ke google dan cari rute bus ke SENEN. Dari beberapa info dengan keyword “rute bis stasiun Senen” saya tidak dapatkan ada bus Pulogadung. Rata-rata menyampaikan rute angkutan dari Blok M dan Lebak Bulus.

Wah kayaknya salah naik nih!
Jam sudah mendekati angka 3.. saya segera turun dari Bis tepat di depan Kampus Univ Pancasila. Bilang ke kenek, Salah jurusan. (Harusnya tanya dulu.. dasar b*go.. saya turun aja ga nanya aja, “nanti kalau mau ke Senen turun dimana ya” harusnya gitu). Tadinya mau sambung KRL karena dari link-link berita, dekat juga dari sta. Manggarai. Tapi entah kenapa saya pikir, ah kereta nanti malah nunggunya lama. Akhirnya saya langsung stopkan bis menuju Blok M karena pasti ada dari Blok M, sesuai “perintah” Mbah Gugel.
Di dalam bis, saya berlogika lagi.. itu sta Senen daerah jakarta pusat sepertinya.. dekat2 Tebet, Jatinegara mungkin.. wah harusnya Kereta aja dan tanya dengan orang-orang di dalam. Ya sudahlah terlanjur. Saya tahan saja. Mudah-mudah keburu. Sampai di Blok M sudah jam 4 kurang.. wah kereta udah jalan nih pikir saya.. tapi berpositif thinking, mudah-mudahan telat.
Di Blok M, ternyata Bus belum masuk, kosong. Waduh.. saya disarankan naik Busway. Turun di Monas katanya, kemudian ganti ke arah Pulogadung. What! Pulogadung! Harusnya ya bis tadi kesana kan? Mulai deh menyesal banget.. dan baru nyadar, itu Busway kan jurusan Blok M – Kota, yang mana tadinya naik KRL pun saya mentok-mentok ya Jakarta KOTA.
Udah deh didalam busway, dengan membawa tas yang berat karena baju2, saya berjibaku sama orang-orang yang pas pulang kerja. Keringetan dan ngantri masuk busway pun lama. Musti turun dulu ke bawah tanah, bayar, naik lagi, ngantri lagi. Di dalam padat. Turun di Dukuh Atas, karena kondektur Busway bilang turun dan ganti disini (transit). Kemudian berjalan memutar ke Halte Busway sebelah. Dan itu ternyata ngantri panjaaaanggg lagi dari atas hingga bawah antri.
Disitu saya di BBM @jengluv nanyain jadi ikut nggak. Mereka sudah masuk ke peron. Saya bilang ya sudah masuk aja.. lemes dah.. gak jadi ni ke Sidoarjo.. kaki udah sakit n pegal, napas ngos ngosan dan keringat dingin. @jengluv bilang tiket diberikan ke Om @brad dan dia diluar. Dia naik kereta Bisnis berikutnya. Kereta lum datang. Saya agak lega..
Tapi pas didalam busway, om @brad nelpon (thanks brad atas teleponmu) dan bilang itu busway masih jauh, mending turun sekarang, naik OJEK. Halah! Napa saya ga naik ojek ya dari tadi.. mikirnya taxi sih, yang mahal. Oke halte Busway Pasar Rumput, saya turun. Jam sudah setengah 5 !! Langsung nanya ojek, berapa ke Sta Senen. Duapuluh ribu, kata tukang ojek. Saya langsung lompat, naek dan minta tukang ojek ngebut aja karena saya ngejar kereta.
Tiba di stasiun, udah dua kali miscol dari @brad. Wah ketinggalan nih saya.. nasib nasib.. segera bayar ojek (untung ga lupa) trus lari sekencang-kencangnya kepintu masuk. Ketemu brad, langsung dikasih tiket dan dia bilang “Beruntung banget kamu, kereta lum datang, nabrak orang hehe” bercanda. Tapi candaan yang melegakan!
Langsung deh jumpalitan ke bawah, turun tangga. Eh sempat salaman deng sama om Semmy, blogger Maluku yang akan naik sama brad di kereta Bisnis malamnya.
Turun, ngos-ngosan, naik lagi, celingak celinguk, eh dipanggil. Ternyata teman-teman dblogger dan Deblogger juga Blogor sudah disana. Total 15 orang euy! Ramai dan Alhamdulillah banget!
Nyesal banget pake iseng-iseng buka gugel di Bus tadi.. ternyata logika lebih penting ketimbang cari rute di gugel. Bahkan saya sampai lupa ada yang namanya Ojekerss di jakarta raya ini. Mikirnya taxi yang mahal, padahal saya blogger kere dan datang ke Sidoarjo bekal duit cuma 200rb dan berharap tambahan pula pas pulang (hihi..) *Eh harusnya gugel map kali yaa bukanya hahaa..
Nantikan cerita selanjutnya.. Balada KRL Ekonomi yang kunaiki 🙂 Oya agregator disini yaa
ngakak aku bacanya kang…
kalau aku mau ke satu daerah biasanya ngoprek2 mbah gugel untuk cari rute. Biasanya malam sebelum berangkat…jadi gak kesasar! He..he….
moral story-nya, tak selamanya Google itu membantu kita.. 😀
Wahahaha.. Nih udah ditambahin 😛
baidewei barusan lirik ke kanan, banner deBlogger belum ada ya *dudududu*
haduh serasa ikutan naik-turun bis-ojek membaca postingan ini hehehe
wew, ceritanya bikin ngos-ngosan… jadi ikut deg degan !!!
ckckck, post yg nyihir neh ..
asiknya menikmati iklim egaliter blogger ya. tanpa perlu ada presiden dan selebritis serta dukungan sang paman dari merdeka selatan…
: )
@httsan : iya, bahkan mimbar bebas yg malam tuh, pun egaliter, boleh sambil tiduran, makan-makan dan tetap pasang telinga 🙂