Baru sempat post ini setelah mengendap dilaptop beberapa hari (pekan?).
Kalau ngga salah TKP adalah stasiun busway transit, Dukuh Atas. Senin sore, di tanggal 2 Mei 2011. Agenda saya waktu itu mau ke ajang Mobile Monday, di Epicentrum.
Terbiasa dengan planning, saya cukup lega, mencapai sta Kota jam 5 sebab acara disebutkan mulai Jam 6 sore (ya, seperti biasa, itu sepertinya utk “mengelabui” sebab saya tahu, pasti jam setengah tujuh hingga jam 7 baru acara di mulai).
Nah, semua berantakan dengan tiba-tiba, ketika pas mau ganti Busway dari Kota-Blok M menjadi arah Ragunan di Dukuh Atas, demi mencapai Epicentrum di kuningan, lah, pas diatas jembatan penyeberangan khusus busway yang lumayan panjang, kok antri!
Ada kali 1 jam ngantri disitu.. payah benar dah.
Setapak demi setapak bergeser turun utk ngantri bis yang datangnya sedikit. Ya alasan sih banyak, tapi harusnya ada solusi dari pengelola pada saat darurat. Ini kan vital. Denyut nadi transportasi rakyat menengah perkantoran di kota modern. Tentu pengelolaannya harus cerdas. Tak bisa asal jadi saja. Memang ada info kalau terhambat gara-gara ada pekerjaan jalan di sebuah ruas jalan. Lalu, apakah itu dadakan? tentu tidak. Harusnya sudah ada antisipasi.
Mau keluar juga gak bisa karena sudah terlanjur antri. Untung ada twitter dan facebook (halah) itu bisa mengganti rasa kesal dan yang lebih penting, rasa pegal.
Hari Senin, hari yang padat, yang sumpek, yang “i dont like monday” yang tiba2 banyak kerjaan, ditambah pulangnya masih seperti ini juga. Kasihan sekali ya, yang kerja di jakarta.. (maksud loee)
kalo di dukuh atas kayanya udah biasa tuh bang
apalagi kalo pas hari jumat atau senin pagi
Wah kalo tau getu mending ga jadi ikutan antri deeh yah..
Kan keliatan dari jauh kalo antriannya panjang hehehe..
Itu gimana bau keteknya y kang 😀