Mencari Jawara 2010 : Uncertainty di Arena Tinju Honda vs Yamaha

https://www.unggulcenter.org/mencari-jawara-2010-uncertainty-di-arena-tinju-honda-vs-yamaha/

Arena Honda vs Yamaha di 2009

Pertamakali kabar burung mengenai disalipnya Honda dari peringkat pertama dalam hal penjualan sepeda motor di Indonesia saya dapatkan dari berbagai blog yang sering membahas mengenai pertarungan kedua merk motor buatan jepang tersebut. Selain itu,membaca diskusi disertai sumber-sumber referensi di berbagai forum di internet juga menambah pengetahuan mengenai kejar-mengejar target penjualan di Indonesia.

Saya merasa tertarik untuk mengamati dan mengikuti perkembangan berita ini, dikarenakan adanya pelbagai prediksi dan analisis mengenai kondisi perekonomian bangsa pada tahun 2008 dan 2009 yang belum juga membaik, bahkan mungkin terkena imbas dari beberapa pertistiwa keuangan yang melanda negeri paman sam sehingga beberapa bisnis besar, utamanya di bidang property gulung tikar dan menjadikan pengangguran meningkat di amerika sono. Penurunan penjualan yang diprediksi hingga sampai 50% akibat lesunya pasar, tidak terbukti. Tahun 2009, pasar sepeda motor hanya turun 14% saja.

Cukup menarik, karena ternyata kebutuhan akan sepeda motor semakin dianggap penting dan tidak menyurutkan langkah masyarakat untuk memiliki sepeda motor sebagai solusi transportasi, ditengah maraknya transportasi massal sejenis bus trans (busway) yang tidak hanya di DKI Jakarta, namun juga di kota-kota lain di Indonesia. Tidak juga harga-harga barang kebutuhan pokok yang naik, masyarakat tetap “jalan terus” dengan konsumsi motornya. Jika diibaratkan pertandingan tinju, Seakan-akan Honda dan Yamaha bertanding ditengah arena yang tengah direnovasi. Sebab Itu terjadi dimasa recession. Dengan demikian, patut menjadi pertanyaan, bagaimana dengan 2010 yang katanya merupakan global economic recovery dan meminjam pakar marketing, Hermawan Kartajaya, “the sky looks brighter”?

Memang, keadaan ekonomi global ditahun 2009 ternyata tidak begitu berpengaruh bagi pasar sepeda motor dalam negeri. Dua pemain besar sepeda motor, yaitu Honda yang diwakili oleh ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) PT Astra Honda Motor (AHM), dan Yamaha yang diwakili ATPM PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) bersaing memperebutkan pangsa pasar sepeda motor dalam negeri. Tidak tanggung-tanggung, gabungan kedua perusahaan otomotif ini mencakup lebih dari 90% pasar sepeda motor dalam negeri. Bekal berlatih “di-sasana tinju” dengan fasilitas akademi terbaik diimplementasikan dengan baik pula di tahun 2009. Namun tetap, konsen saya ditulisan ini adalah “mencari jawara”.

Pemenang Segmentasi dan Total

Kembali ke ulasan tulisan ini, siapa pemenangnya? dari data terakhir yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), di tahun 2009 tetap jawaranya Honda. Walaupun (saya tidak mendapat data resmi) ditahun 2008 “katanya” milik Yamaha. Seperti apa sebenarnya data-data itu? AISI merilis data terakhir penjualan unit sepeda motor sepanjang tahun 2009 untuk Honda sebesar 2.704.097 unit motor yang terjual. Tidak jauh dibawahnya, sangat tipis, Yamaha mencatat penjualan 2.674.892 unit. Jelas, masih Honda jawaranya. Akan tetapi, Yamaha dari segmentasi yang lebih detil, Yamaha menjadi pemenang. Ketinggalan Yamaha “hanya” tinggal disegmen motor Bebek yang “baru” membukukan penjualan 1.217.724 ketimbang Honda yang 1.659.764. Namun dua segmen lainnya, yaitu motor Sport memenangkan persaingan dengan 220.316 unit penjualan dibandingkan Honda yang menjual motor tipe Sport sejumlah 182.593 unit. Pada segmen motor Skutik, lagi-lagi Honda musti mengakui keunggulan Yamaha dengan 1.237.302 unit, terpaut jauh dengan Honda yang hanya mampu menjual skutik sebanyak 861.740 saja sepanjang tahun 2009. Lebih jauh, penjualan Honda sebagai jawara nasional dalam satu tahun untuk total penjualan, sebenarnya pernah pula disalip oleh Yamaha empat bulan secara berturut-turut di bulan April, Mei, Juni dan Juli. Selebihnya milik Honda. Mungkin data itulah yang menjadikan Hermawan Kartajaya, pada saat opening MarkPlus Conference 2010 beberapa kali mengatakan Yamaha sudah menyalip Honda, yang kabarnya direvisi oleh AISI secara “live” pada saat konferensi itu, terlepas dari YMKI yang menjadi “sponsor” acara MarkPlus Conference 2010 tersebut.

Sama-sama Optimis

Ketika ditanya mengenai hasil penjualan dan prospek penjualan di tahun 2010, General Manager Marketing & Promotion YMKI, Bambang Asmarabudi mengatakan bahwa mereka akan mengejar disegmen bebek yang memang selama ini belum mampu mengungguli Honda. Yamaha juga mencatat track record bagus dengan meningkatkan pangsa pasar dari 39,7% di tahun 2008 menjadi 45,8% di tahun 2009. Angka yang cukup menggembirakan. Sedangkan bagi Honda sendiri, Sigit Kumala, General Manager Marketing AHM optimis tahun 2010 kembali menjadi milik Honda, sebab dengan adanya fakta 46% pangsa pasar alias porsi kue paling besar yang dikuasai Honda, membuktikan bahwa masyarakat masih mempercayai produk-produk Honda. Ternyata, seteru abadi ini memang masih menyisakan semangat juang yang tinggi dalam rangka bertanding merebut sebagian besar lapangan permainan. Dan masih dengan analogi tinju, kedua petinju ini akan melakukan mandatory fight pada tahun 2010!

Produk Surprise

Lalu, produk “surprise” apa yang akan diluncurkan dalam rangka menyambut “pertandingan tinju” 2010? Yamaha sudah memulai sejak akhir tahun dengan New Jupiter Z, sedangkan Honda akan mengeluarkan Skutik BeAT (Baca: Beat) model baru berpelek jari-jari (spokewheel). Varian-varian tersebut selain merefresh produk, juga memantapkan brand masing-masing untuk kategori Bebek dan kategori Skutik. Selain itu, kabarnya Honda akan melakukan varian terbaru dari keseluruhan segmen, mulai dari sekedar “ganti baju” alias facelift varian lama hingga benar-benar model teranyar. Misalnya, disinyalir Mega Pro, motor legendaris Honda yang akan diturunkan menjadi 150 cc agar bisa bermain di pasar yang sama dengan Sport pesaing dari Yamaha maupun produsen lain sejenis, dan menurunkan harga jual produk, dengan harapan peningkatan sales.

Sedangkan Yamaha, rival abadi Honda ini rencananya akan menurunkan varian baru, yaitu Sport dengan kode “Byson” berkapasitas 150 cc. Byson akan meramaikan kompetisi di kelas bebek Sport 150 cc. Selain itu, kabarnya Skutik varian baru yang namanya masih dirahasiakan akan muncul dikuartal ketiga 2010. Sebagai “quick peek”, Skutik ini sebenarnya sudah rilis di Vietnam dengan nama Yamaha Lexam. Kita nantikan saja kedua raksasa sepeda motor ini berkompetisi. Dan, semoga, konsumen yang diuntungkan dengan adanya produk-produk berkualitas, dengan harga yang reasonable.

Total Pemain

Sekarang, kita bertanya, siapa Pemain Ketiga? Dialah Suzuki. Suzuki menjadi juara ketiga dengan total penjualan 438.158 unit atau 7,4 persen. Ini menurun drastis,sebab menurut data AISI, Suzuki memeroleh 20% pangsa pasar di tahun 2005, dan secara konsisten menurun setiap tahunnya. Entah strategi apa yang akan digunakan Suzuki di tahun 2010 ini, yang pasti, tahta juara bertahan musti tetap dijaga dari incaran kontender lain yang patut diperhitungkan keberadaannya di negeri surga sepedamotor ini, seperti Kawasaki (Jepang), Kanzen (Indonesia), Kymco (Korea), Minerva, KTM dan Jialing (Cina) dan terakhir Piaggio (Italia). Diluar itu, produsen asal India, TVS dan Bajaj bersaing melebarkan sayap di bumi Indonesia. Walaupun sulit dikarenakan brand image yang kurang baik, motor India sebenarnya memiliki teknologi yang mumpuni dan mampu bersaing di luar negeri jika melihat dari sisi penerapan teknologi pada sepeda motor.

Dari sekian banyak produsen sepedamotor yang bermain di Indonesia, ingin tahu prediksi penjualan sepeda motor di tahun 2010? Jika pada tahun 2009 mencapai 5,8 juta unit (sudah terjadi penurunan karena imbas krisis, walaupun ternyata tidak terlalu rendah), maka di tahun 2010 diprediksi akan terjadi peningkatan 13-14 persen sehingga mencapai kira-kira 6,4 juta unit. Sangat mungkin lebih. Artinya dalam 1 bulan lebih dari lima ratus ribu unit motor ludes terjual baik cash maupun kredit. Ring tinju ukurannya tetap sama, namun kursi penonton boleh dong berkembang sedemikian besar?

Aturan vs Ketidakpastian

Selamat Datang 2010.. ring sudah dibuat, aturan pertandingan sudah oke, sekarang, pertandingan dimulai. Pertarungan klasik antara Honda vs Yamaha, jika merujuk teori “tinju” Hermawan Kartajaya, pakar marketing, termasuk dalam traditional boxing, tinju biasa. Dengan aturan-aturan yang jelas, wasit yang fair, tegas dan petinju yang mengikuti dengan baik aturan-aturan dasar, misalnya hanya boleh menggunakan tangan (bukan sikut), memakai sarung tinju dan tidak boleh memukul dibawah perut ataupun ditengkuk. Tidak ada perang-perang harga dan mati-matian menjadi yang paling murah. Berikutnya adalah Thai Boxing yang lebih fleksibel, ada sikut, ada lutut, tendang dan juga kadang tanpa sarung tinju. Kompetisi sudah tidak sehat dan cenderung habis-habisan. Yang parah apabila pertandingan dibuat ala American Wrestling, jenis ketiga. Selain tidak jelas mana lawan dan mana kawan, saking ramainya, juga bisa memakai semua alat yang ada. Boleh kursi, tongkat baseball bahkan bel pertandingan bisa dilempar! Ini representasi dari Price war, curang, dan menjatuhkan lawan dengan cara yang tidak jantan.

Ok, mau apapun jenisnya, bagaimanapun aturan dan etika bisnisnya, yang pasti, jumlah penonton (customer) semakin bertambah. Namun jika ditanya, apakah 2010 akan kembali normal? Jawabannya menurut marketing guru, Hermawan Kartajaya, “the new normality is the uncertainty”. Lihat, memang langit diprediksi di akhir tahun 2009 kelihatan lebih cerah (sky looks brighter), namun pada saat tulisan ini dibuat, negeri ini masih dilanda cuaca-cuaca yang ekstrim dan kurang bersahabat. Bisa ditengah-tengah hujan, kemudian badai, kemudian gerimis selama hampir 24 jam di beberapa kota dijabodetabek, namun dibeberapa bagian selesai hujan langsung terang benderang. Ya, walau diprediksi aktivitas “kehidupan” aman nyaman dan tenteram, cuaca tetap ekstrim, dan tidak pasti. Itulah jargon baru 2010.. yup, the new normality is uncertainty.

president@unggulcenter.org

About the Author: unggulcenter

Pengelola UC - Review Pengalaman Produk dan Perjalanan

You might like

6 Comments

  1. Saya salut dengan strategi Yamaha :

    Disaat kompetitor lain launching (benar2 sudah keluar dan dapat dibeli konsumen), Yamaha langsung membalas dengan “BERITA/RENCANA” launching produk barunya yang lebih canggih, bagus,dan murah. Walau belum tentu produk itu benar2 keluar (ada) paling tidak sudah membuat konsumen ragu2 membeli produk kompetitor yamaha tsb. Efeknya jelas jumlah pejualan kompetitor jadi tidak sesuai harapan pada bulan pertama launching bahkan bulan berikutnya. satu hal ini yang membawa pengaruh besar menurut saya.

  2. nice info gan. .
    boleh minta data suzuki dari 2005 – 2009 ga’?
    data penjualan ma sumbernya,,..buat skripsi ni?
    email saya y. .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.