Prolog
A Million of Fun. Sejuta Kegembiraan. Itulah kesimpulan yang saya dapatkan ketika beberapa kali mengunjungi berbagai fasilitas di Taman Impian Jaya Ancol. Sebuah kompleksitas hiburan di tengah-tengah jutaan masyarakat yang kekurangan hiburan. Tulisan ini akan membawa pembaca ke dalam nuansa perkembangan Ancol, mulai dari impian masa depan, landmark legendaris Jakarta dan bagaimana mimpi itu membawa Ancol untuk berani dan siap menjadi tujuan wisata kelas dunia. Saat ini.
Ancol, Impian Masa Depan.
Bung Karno pernah menolak mentah-mentah penggunaan kawasan Ancol untuk perindustrian. Beliau memiliki impian yang sama ketika Ancol di abad ke 17 telah menjadi tempat nan indah untuk memandang laut teluk Batavia (jakarta). Mimpi yang direalisasikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada masa itu, Adrian Valckenier dengan rumah tepi pantainya.
Tak cuma menggebrak, mimpi Ancol dikonstruksi dengan diresmikannya proyek pembangunan Taman Impian Jaya Ancol, akhir tahun 1965. Menjadi sebuah proyek prestisius di bawah PD Pembangunan Jaya, sebagai salah satu proyek-proyek awal Ir Ciputra, yang saat ini dikenal sebagai begawan bisnis properti legendaris Indonesia.
Taman Impian itu Ancol.
Taman yang memberikan masyarakat arti menikmati perjuangan hidup. Bersama keluarga. Siapa sangka, impian masyarakat Jakarta untuk berekreasi, menghibur diri, memanjakan keluarga dan memanjakan batin dapat berjalan. Kalau tak ada sebuah “mimpi” dan direalisasikan dalam bentuk “taman impian”. Semua bermimpi yang sama, dan oleh sebab itulah, Ancol tak pernah berhenti bermimpi. Dia bermimpi terus, untuk melayani masyarakat Jakarta, Indonesia, dan Dunia.
Mimpi bangsa ini dimulai resmi sejak dibangunnya Dunia Fantasi dan Seaworld. Dunia yang menurut kita penuh fantasy, imajinasi, dan luar nyata. Dunia yang tak didapati ketika membuka mata di Kota Jakarta, dengan imbas debu perekonomian dan pembangunan yang kadang menyakitkan.
Disanalah, sebagian besar masyarakat bergembira, untuk sejenak melepas penat. Membawa keluarga menuju arena permainan, hiburan yang makin lama makin lengkap, makin kompleks lah apa yang menjadi impian Ancol. Menjadi pelepas dahaga dan penghilang duka bagi warga Jakarta pada masa itu. Semua dengan biaya yang terjangkau semua lapisan masyarakat.
Mimpi Menjadi Kenyataan
Berbagai perluasan sejak Dunia Fantasi, menjadikan Ancol semakin indah dan cantik. Tak cuma beragam fasilitasi, juga menyematkan realisasi fantasi pengunjungnya. Siapa lagi yang bisa membuat Ancol menjadi seperti sekarang ini, kalau bukan saran masukan dari para pengunjungnya?
Disitulah kompleksitas hiburan Ancol di mulai. Berbenah dan berbenah guna mewujudkan impian para penikmat Ancol. Tak terasa sampai pada visi misi global. Impian untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia. Sebuah landmark dan icon Jakarta. Sebuah wahana rekreasi global yang terpandang dan jadi tujuan wisata. Pada titik ini, Ancol adalah Impian Kompleksitas Hiburan Tanah Air.
Di Tahun 2011 ini, Ancol sudah menjadi kebanggaan bangsa. Jutaan pengunjung tiap harinya, untuk memanjakan mata, lidah dan perasaan. Melalui moda terpadu yang dibagi menjadi Rekreasi, Resort, dan Kuliner, Tengoklah fasilitas yang ada.
Ada arena unggulan “Four musketeers” Ancol, yaitu Dunia Fantasi, Seaworld, Gelanggang Samudra dan Atlantis Water Adventure.
Dunia Fantasi, dari dulu sebagai masterpiece dan sebuah capaian inkarnasi keinginan masyarakat, sebuah taman mimpi dengan berbagai suguhan diluar kebiasaan. Menyajikan berbagai sensasi berjalan-jalan pada daerah Jakarta zaman dahulu, Eropa, Amerika, Indonesia, Asia, fantasi Yunani, fantasi hikayat, balara, Eropa dan istana boneka. Disini kita bisa bermain wahana-wahana spesial seperti Halilintar, Kora-kora, Tornado dan berbagai fasilitas lainnya. Tak lupa, ciri khas Pasar Malam dan Keramaian jakarta, adanya Komidi Putar. Jangan lupakan kincir besar “Bianglala”, sang giant wheel. Ya, sekaligus icon dunia hiburan permainan.
Bianglala, the giant wheel
Seaworld Indonesia, dengan pemandangan aquarium bawah airnya. Sangat takjub dan fantastis. Salah satu mimpi untuk melihat bagaimana kehidupan bawah air terlihat dari bawah, bukan dari atas.
Hiu-hiu di atraksi Seaworld
Gelanggang Samudera dengan atraksi singa laut, lumba-lumba dan aneka satwa lainnya yang cerdas dan menggembirakan.
Atraksi Lumba-lumba di gelanggan samudera
Atlantis Water Adventure, riuh-rendah gelanggang renang besar dengan berbagai fasilitas peluncuran/perosotan yang tak terlupakan dan bikin ketagihan.
Atlantis Water Adventure, View from Top
Jenuh dengan yang bernuansa ingar-bingar? Berbagai hiburan dan fasilitas semisal di Pantai Carnaval dan Pantai Festival, Marina, Taman Pantai, Pulau Bidadari, semuanya menyajikan tiga hal bermain-main dipikiran kita, yaitu “semilir angin sepoi-sepoi”, “laut” dan “hiburan pantai”. Hmm.. lengkap dengan berbagai wisata kuliner Sea Food misalnya “ Bandar Djakarta”, bisa berenang di kolam renang Laut juga, seraya menikmati “ice cream” pelepas dahaga setelah berteriak disana-sini dan berenang sepuasnya hingga tenggorokan kering.
Salah satu sudut Pantai Ancol
Capek? Ingin beristirahat? Sebagai multi-wahana kelas dunia, tak perlu diragukan, cottage dan hotel telah tersedia. Silakan, pick yourself. Keramahtamahan panta, namun tetap ala Indonesia dan menjaga martabat ketimuran, akan menyambut semua yang bermalam di Ancol.
Pemandangan cottage di Ancol (Putri Duyung)
Setiap hari Minggu, pun bisa berjalan-jalan santai sembari membeli berbagai makanan dan ikan-ikan di Pasar Ikan Segar. Hmm.. Ancol, memang untuk rakyat. Tak peduli kaya miskin, disana semua bisa masuk dan menikmati jutaan hiburan. Millions of Joy, Millions of Fun. Hanya dengan biaya yang terjangkau. Not Million, hanya beberapa puluh ribu. Bahkan, seringkali Ancol mengadakan promo-promo bekerjasama dengan berbagai vendor dan merchant untuk diskon-diskon tiket masuk.
Jadi, inilah representasi hiburan lengkap, dan terlengkap, ala rakyat namun dikemas profesional sehingga juga membanggakan bangsa.
Ancol, Go Global
Dukungan manajemen Ancol dewasa ini pun perlu diacungi jempol. Impian, Visi, Misi dari Ancol sejak dulu kala sepertinya selalu dibawa oleh manajemennya hingga sekarang. Perubahan tag menjadi “Ancol Jakarta Bay City” menunjukkan “kelas” bahwa Ancol, akan dan sudah menjadi destinasi wisata internasional. Dan itu bukan hanya klaim sepihak. Kita lihat destinasi wisata sejenis. Wow, Ancol terbesar se Asia untuk kategori wisata terpadu.
Logo Ancol baru, dengan tagline Jakarta Bay City
Ancol, now go global. Mimpi kita, sekarang go internasional!
Kini, bukan hanya mimpi rakyat Jakarta yang akan direalisasikan, tapi mimpi dunia. Untuk sebuah kompleksitas hiburan dan kesenangan. One stop recreation. Menjadi kawasan wisata terpadu yang terbesar di Asia (wow!). Dan ini untuk anak cucu kita kelak, warisan hiburan sejak abad ke 17!
Epilog
Mimpi itu, diwujudkan oleh semua pihak. Antara pengelola, pengembang, pemerintah daerah DKI Jakarta, masyarakat dan bangsa ini.
Mimpi Adriaan Valckenier ketika memandang jauh Laut di teluk Jakarta, akan kenangan kampung halaman di ujung samudera.
Mimpi Bung Karno untuk sebuah taman hiburan rakyat. Semua unsur masyarakat, dengan harga terjangkau, dan dapat dinikmati semua orang tanpa kecuali.
Mimpi Jakarta, untuk sebuah tempat berkumpul, bercengkrama dan rekreasi.
Mimpi Indonesia, untuk sebuah tempat wisata yang paripurna, kompleks, canggih sekaligus sederhana, dan disukai penikmat hiburan dunia.
Mimpi saya, Anda, dan kita semua untuk one stop recreation. Membahagiakan, dan membanggakan.
Welcome, Ancol Jakarta Bay City.
PS :
- Lihat peta Ancol saat ini di situs resmi nya
- foto-foto pada tulisan ini langsung dari sumbernya ( via url)
dulu, lama, lamaaaaa sekali pernah ke ancol 😉
sayang pantainya gak berpasir, jadi gak seru utk main2 air. hehehe
Kalau pemerintah gak bakalan maju malah mif hehehe..
Tapi milik swasta y kang -,-