Pada saat dipinggir jalan, kau berteriak marah kepada konvoi polisi atau DLLAJ yang mengawal “oknum” dan bersirene nyaring. Menyumpah ketika konvoi Harley masuk ke Jalan Tol.
Namun mengapa, kau, biker-biker motor “biasa” yang lekat dengan komunitas biker di berbagai kota, malah mengambil alih sumpah serapah itu.
Apakah berkonvoi itu tidak boleh ditengah2nya ada sepeda motor lain, dan Anda tak boleh putus?
Apakah berkonvoi itu, jalan adalah milik Anda sehingga yang lain harus minggir?
Apakah jaket yang seragam itu menunjukkan Anda tak boleh dilewati oleh motor lain?
Geli sekali saya.
Apakah Anda hanya takut pada Mobil Ambulans yang ngebut? Semoga Anda suatu ketika ada didalamnya!
*kepada suatu komunitas sepeda motor yang mengklakson2 dan berkonvoi tak ingin ada orang lain disekitar mereka.
…
hari berikutnya, ada konvoi lain. Kalau yang ini boleh saya sebut : sepertinya komunitas biker Palang Merah Indonesia (PMI). You know what, mereka bawa keluarga. Ada ibu-ibu dan atau anak sebagai boncengers. Mereka konvoi, lebih panjang dan lebih banyak malah. Ada bendera2 juga. Tapi jauh dengan yang sebelumnya. Tak ada klakson2 sombong. Tak ada juga merasa tak boleh didahului motor lain. Itu baru bikers kalau menurut saya.
Jadi, rombongan bikers pertama yang saya lihat, adalah bikers MUNAFIK dan SOMBONG. Itukah Filosofimu? Mengumpat pejabat dan aparat, tapi Anda sendiri berlaku demikian ketika ada kesempatan dan ada SERAGAM.
Sekian dan terimakasih.
Semoga itu hanya sebagian kecil saja ya Mas …
Sementara yang lain …
Saya berharap senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan adat berkendara di jalan raya … sebagaimana layaknya Biker Brotherhood sejati
salam saya
amin …
Ah Abu Faqih bisa ajee…
Maksudnya emang secara umum.. kenyataannya begitu. Tak serta merta kejadian yang saya alami itu orangnya sama dengan yang menyumpahi sirene hehe.. tapi umumnya kita semua tentu membenci yang namanya konvoi DLLAJ mengawal seseorang yang sepertinya (sok) penting dan jadi mengorbankan pengguna jalan lain.
Lagian tulisan diatas itu memang dimaksudkan agak-agak “puitis” gitu loh 😛
Bisa-bisanya Mas Unggul ini mengklaim para bikers “biasa” itu melakukan sumpah serapah dan malah berlaku sebaliknya, seolah-olah suatu kejadian yang berrentet. Jangan-jangan tadinya Mas Unggul bagian dari mereka lagi. #sambil kabur … takut diseruduk boncengers-nya
Bikers ada juga yang ramah kok..
hehehe.. sebutan utk boncengersnya keren
hehehe.. sabar mas ^^
kalau ramai-ramai memang seperti itu. arogan.
ga’ cuma bermotor sihhh… coba pas jalan kaki barengan teman, jadi so’ jagoan deh pastinya…