Inklusi dan Literasi
Ngopi Virtual Pegadaian mengambil tema webinar penutup rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2001, pada 28 Oktober 2021 “Inklusi Literasi Keuangan” berjudul webinar “Disabilitas Berkarya, Indonesia Berjaya”.
Apa sih arti inklusi? Sederhananya, inklusi itu berarti ketercakupan. Tidak ada yang terlewat, tertinggal dan ditinggalkan. Ini pemahaman penting bagaimana inklusi mungkin sepertinya membingungkan. Tidak, karena inklusi sangat mudah diartikan ya.
Bagaimana dengan inklusi keuangan? Nah, ini juga dengan mudah bisa kita tebak ya. Berarti tidak ada yang kelewatan dalam mendapatkan beragam informasi dan terlibat dalam mengelola keuangan dan memperoleh akses kepada keuangan.
Salah satunya mengenai literasi keuangan. Literasi sering diukur dengan kemampuan membaca dan menulis, dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk berhasil berkomunikasi melalui komunikasi tertulis (Pate & Grote-Garcia, 2011).
Inklusi Literasi Keuangan untuk penyandang Disabilitas menjadi tema Ngopi Virtual Pegadaian beberapa waktu lalu bertepatan di Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021 selama satu bulan di bulan Oktober 2021 barusan.
Literasi membutuhkan dan menciptakan koneksi (hubungan), komunikasi dan kontak, sehingga mendorong interaksi; dan merupakan tanggung jawab kolektif setiap individu dalam masyarakat untuk mendapatkannya. Contoh literasi pengetahuan spesifik mencakup bidang praktis seperti literasi keuangan, literasi kesehatan, literasi politik, dan yang terbaru, literasi digital. Ini yang menjadii fokus pada Ngobrol Virtual Pegadaian (NGOPI) 2021.
Literasi Keuangan Untuk Disabilitas
Literasi keuangan atau financial literacy sangat penting agar semua orang melek finansial. Tak terkecuali teman-teman penyandang disabilitas.
Apa itu disabilitas? Disabilitas menurut KBBI merupakan kata sifat (adjektiva) yang berarti ketidakmampuan atau adanya kekurangan (fisik atau mental) sehingga ada keterbatasan untuk melakukan sesuatu. Selain itu, arti lainnya dari Disabilitas adalah keadaan tidak mampu melakukan hal-hal dengan cara yang biasa.
Nah yang termasuk didalam kategori penyandang disabilitas adalah dua kategori yaitu disabilitas fisik dan disabilitas mental. Untuk disabilitas fisik antara lain tuna daksa (kelainan tubuh), tuna netra (kelainan indera penglihatan), tunarungu (kelainan pendengaran), dan tuna wicara (kelainan bicara).
Sedangkan untuk disabilitas mental termasuk tiga level yaitu mental tinggi dimana IQ nya diatas rata-rata, mental rendah (down syndrome, IQ rendah) dan mereka yang berkesulitan belajar spesifik misalnya Disleksia.
Mereka ini ada di sekitar kita, dan memiliki hak yang sama dengan kita semua. Termasuk, ketika kita bicara inklusi keuangan, artinya mereka juga harus dong termasuk dalam inklusivitas ini.
Walaupun penyandang disabilitas memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakatnya mereka memiliki hak yang sama.
Namun kadang mereka dapat menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak (Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Hak-Hak Penyandang Disabilitas).
Apalagi, berdasarkan data berjalan 2020 dari Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah Penyandang Disabilitas di Indonesia mencapai 22,5 juta atau sekitar lima persen.
Inklusi Keuangan Untuk Disabilitas
Salah satu cara untuk mengikutsertakan disabilitas pada inklusi keuangan, pada bulan oktober ini ada Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Peringatan BIK merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan agar tercipta masyarakat yang well literate dan financially inclusive.
Berpedoman pada Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), maka dalam rangka untuk mewujudkan keterbukaan akses sistem keuangan formal bagi seluruh masyarakat, terutama masyarakat yang memiliki kerentanan secara ekonomi. penyandang disabilitas menjadi salah satu targetnya.
Dalam rangka memperingati BIK Tahun 2021, Pegadaian secara khusus webinar edukasi keuangan yang diperuntukkan secara bagi kelompok Penyandang Disabilitas. Rekan-rekan penyandang disabilitas ini juga harus inklusif.
Dalam rangka memperingati BIK Tahun 2021, Pegadaian secara khusus webinar edukasi keuangan yang diperuntukkan secara bagi kelompok Penyandang Disabilitas. Rekan-rekan penyandang disabilitas ini juga harus inklusif.
Webinar yang dihadiri oleh setidaknya 3.000 Penyandang Disabilitas yang tersebar di seluruh Indonesia ini menghadirkan Direktur Sumber Daya Manusia PT Pegadaian Ridwan Arbiansyah dan Womenpreneur Disability Nicky Claraentia Pratiwi sebagai narasumber.
Tentu saja, sejak awal, semua webinar dari BIK 2021 yang diselenggarakan Pegadaian telah memiliki juru bahasa isyarat dalam webinarnya, agar teman-teman disabilitas fisik terutama terkait pendengaran dapat ikut berdiskusi dan memahami acara.
Pegadaian ternyata memiliki komitmen dalam peningkatan keterlibatan penyandang disabilitas loh. Menurut Ridwan, hal ini ada acuannya dengan jelas yaitu empat Prinsip Inklusi Disabilitas yaitu awareness, accesibility, support, dan engangement. yang ada pada Pegadaian. Wow keren.
“Karyawan Disabilitas di Pegadaian saat ini sebanyak 46 karyawan, dan bahkan akan ditambah minimal 307 karyawan hingga 2024 nanti. Jumlah tersebut 2% dari total pegawai” (Ridwan Arbiansyah, Dirut SDM)
Apakah karyawan disabilitas menghambat pekerjaan? Wah justru tidak ternyata. Sebaliknya, proporsi karyawan disabilitas berpengaruh secara positif terhadap peningkatan pelayanan dan peningkatan bisnis yang mengakomodir nasabah disabilitas. Hal ini secara tidak langsung berdampak pada meningkatnya akses terhadap produk dan layanan keuangan bagi kelompok Penyandang Disabilitas.
Wah benar-benar Pegadaian totalitas ya. Selain menyelenggarakan BIK, mengadakan webinar khusus untuk teman-teman disabilitas, nggak hanya itu, memang di Pegadaian, penyandang disabilitas juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk bekerja dan berkontribusi.
Penyandang Disabilitas Juga Bisa!
Selain informasi mengenai penyandang disabilitas pada Pegadaian, Ada juga cerita dari Nicky Claraentia Pratiwi Pegiat pada Thisable Enterprise dan Co-Founder di Tenoon,id. Oya beliau juga merupakan penyandang Disabilitas Tunadaksa.
Mbak Nicky menginginkan semua pihak bekerjasama dalam mewujudkan Indonesia yang Inklusif. Beragam proyek pemberdayaan yang belia kerjakan, ternyata teman-teman penyandang disabilitas mampu memberikan peran penting dan kontribusi di segala bidang. Salut buat teman-teman disabilitas!
Acara tersebut berlangsung selama lebih kurang dua jam, dengan topik bahasan seru seputar pengelolaan keuangan, investasi, hingga peran dan kontribusi Penyandang Disabilitas dalam aspek ekonomi. Lihat saja, dalam dua jam ini, tidak ada loh dari tiga ribuan penonton yang “left” duluan!
Kegiatan hari terakhir rangkaian peringatan BIK tahun 2021 ini ditutup dengan sangat mengesankan ya gais. Dalam penutupan langsung oleh Direktur Utama PT Pegadaian, Kuswiyoto. Disampaikan bahwa pegadaian akan rutin melaksanakan kegiatan edukasi keuangan seperti ini tak terbatas pada peringatan Bulan BIK saja.
“Sebagai salah satu lembaga keuangan, Pegadaian terus berkomitmen membuka akses layanan keuangan seluas-luasnya kepada masyarakat, terutama bagi kelompok rentan ekonomi seperti Penyandang Disabilitas” (Kuswiyoto, Dirut Pegadaian)
Yeaah terimakasih pak! Sangat bersyukur dan salut dengan pegadaian yang memiliki visi inklusi literasi keuangan sehingga semua dapat cerdas finansial, semua warga negara Indonesia tanpa kecuali.
Sampai jumpa di BIK dan Ngopi Virtual Pegadaian selanjutnya!
wah bagus nih acaranya yang diselenggarain sama pegadaian, pas bgt kan Oktober memang bulan iklusi keuangan yaa, semua org wajib sih melek finansial, gak terkecuali temen2 difabel
Salut buat Pegadaian yang sudah bikin event mulia dan mencerdasakan seperti ini. Pastinya akan bermanfaat banget ya buat para disabilitas 🙂
Keren banget deh pegadaian memperhatikan teman teman disabilitas, sukses terus untuk pegadaian
Salut dengan Pegadaian dan perhatiannya pada saudara-saudara yang menyandang disabilitas. Mereka juga ingin mandiri dan perlu diberikan literasi keuangan.
waahh seriusan sampai 3000 orang yang ikutan? Keren! Semoga acara ini bisa membuka banyak kesempatan bagi siapa saja, ya, terutama soal inklusi literasi keuangan itu sendiri. 😀
Penting banget melek literasi keuangan, jadi kita bisa mengatur keuangan dg ideal.
Menarik banget tema webinar ini, apalagi memberikan literasi finansial bagi sodara-saudara kita yang disabilitas sehingga mereka bisa makin cerdas dalam mengelola finansialnya ya.
wah keren nih webinar dari pegadaian ini, saya juga penyandang disabilitas (tunadaksa) dan alhamdulillah untuk literasi kuangan bener2 saya pelajari, apalagi setelah menikah dan mau punya anak. Harus prepare banget dan tau pentingnya literasi keuangan.
Hebat. Ga semua perusahaan mau nerima karyawan disabilitas dan memerhatikan kesejahteraan mereka.
Mantap nih…dengan adanya BIK 2021 ini memberi tempat dan peluang bagi sodara kita yang disabilitas. Semoga kedepannya lebih baik lagi dan dapat menjangkau lebih luas.
Sangat inovatif gebrakan Pegadaian, Mas. Dengan BIK ini, para penyandang disabilitas bisa mendapat akses perbankan agar bisa memajukan usaha dan akselerasi bisnis sesuai bidang yang digeluti. Semakin banyak yg menikmati jasa keuangan di Indonesia, maka negara bisa memetik manfaatnya karena semua warga bisa berdaya.
Peringatan BIK , rasanya patut diapresiasi sekali ini karena kalau dikaitan dengan teman – teman penyandang disabilitas , mereka pun punya hak yang sama ya dalam hal ini adalah mendapat edukasi dan bagaimana prakteknya langsung tentang literasi keuangan.
Setuju banget! Penyandang disabilitas itu tetap memiliki peran penting terhadap pekerjaannya. Keren!
wah keren nih Pengadaian sebabagi perusahaan yang tidak memberi pemberdayaan kepada karyawannya yang menyandang disabilitas. Salute
Mantap nih program dari Pegadaian merangkul para disabilitas yang juga perlu memahami literasi keuangan. Semoga dengan adanya kegiatan seperri webinar ini makin banyak para disabilitas yang melek literasi keuangan dan semakin termotivasi untuk berkarya
nah program yang kayak gini perlu banget kita dukung. apalagi ini masalah finansial yg notebene sangat penting untuk kehidupan saat ini dan kedepannya.
Keren banget acaranya, program Pegadaian makin oke.
Saya setuju, penyandang disabilitas juga bisa dan mampu berperan penting
Sedih juga karena diffabel ini minim banget lapangan kerjanya ya, mas Unggul
semoga ke depan peluang kerja mereka semakin luas
apalagi sekarang banyak UMKM dan untuk home industry – penampilan bukan nomor satu
Acara pegadaian ini keren, merangkul teman-teman penyandang disabilitas untuk melek keuangan. Inspiratif banget!
Disabilitas Berkarya, Indonesia Berjaya
Temanya mantuuul!
Pegadaian keren banget, memberikan akses seluas2nya utk para penyandang difabel ya.
Wah ternyata Pegadaian punya program kece kyk gini. Sepertinya sekarang makin banyak yang peduli dengan teman2 disabilitas ya, jd makin banyak juga kesepatan untuk berkarya seperti yg lain.
Seneng banget aku nih ada program semulia ini. Literasi finansial memang harus diketahui oleh siapapun termasuk teman2 disabilitas kita agar hidup kita semakin teratur sehingga untuk melakukan hal-hal lainnya dapat lebih mudah. Dimulai dari finansial yang sehat maka kehidupan yang lain juga bisa lebih sehat.
Inklusi Literasi Keuangan untuk penyandang Disabilitas emang penting banget sih biar bisa jadi peluang usaha dan nambah soft skill juga kan ya
Penyandang disabilitas 5% banyak juga ya kak. Alhamdulillah pegadaian pny karyawan yang disabilitas dan akan terus bertambah. Setidaknya teman-teman kita bisa bekerja dan mandiri
Disabilitas sekarang banyak yg sudah bisa mandiri ya. itu akibat pemberdayaan yg baik dari pemerintah dan orang yg peduli dg mereka. Edukasi literasi mengenai keuangan mereka juga baik. salut deh sama mereka.
Salut banget dgn Pegadaian yang secara khusus menggelar webinar edukasi keuangan, diperuntukkan bagi kelompok Penyandang Disabilitas.
Keren! Karena memang setiap manusia berhak utk menggapai literasi keuangan dgn lebih baik ya