Ngopi Virtual Pegadaian 2021 salah satunya mengenai literasi keuangan untuk UMKM. Pentingnya literasi keuangan bagi UMKM memang sangat beralasan sih.
Apalagi, jika kita ditanya apa itu literasi keuangan atau literasi finansial maka jawabannya pasti mengenai bagaimana mengelola keuangan, yaitu dengan memahami konsep tabungan, investasi, piutang dan sejenisnya dalam rangka mengelola uang baik dari mendapatkan, menginvestasikan dan mengeluarkannya.
Agar menjadi melek finansial, begitu istilahnya, beragam cara dapat dilakukan terutama yang menjadi tantangan adalah untuk memberikan pemahaman bagi UMKM agar memahami keuangan dan literasi finansial. Pemahaman literasi finansial menjadi dasar bagi UMKM mengakses permodalan dan mengelolanya dengan baik.
Alhamdulillah, di bulan Oktober, bertepatan dengan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) sebagai ajang mengenalkan beragam akses dan aplikasi, edukasi keuangan agar masyarakat melek finansial literasi. Pegadaian mengadakan webinar Ngopi Virtual Pegadaian yang penting banget. Khususnya bagi UMKM, ajang ini menjadi salah satu cara yang mudah untuk mendapatkan informasi dan banyak fasilitas!
Contohnya, dibahas dalam Ngopi Virtual Pegadaian adalah beragam jasa finansial nasional yang terbaik muncul disini. Terdapat kegiatan edukasi keuangan, program discount, cashback, point, bonus dan rewards, fasilitas kredit bagi UMKM, pameran virtual, hingga kampanye dan publikasi.
UMKM Berdaya bersama Pegadaian
PEGADAIAN merupakan salah satu lembaga keuangan milik negara yang sangat populer di masyarakat. Dalam event BIK 2021 ini, Pegadaian juga memfokuskan untuk meliterasi finansial UMKM agar dapat memperluas akses permodalan bagi para pelaku bisnis ultra mikro tersebut.
Misalnya, dalam BIK 2021 ini Pegadaian menggelar webinar Ngopi Virtual Pegadaian yaitu “Ngobrol Virtual Literasi Finansial Pegadaian (Ngopi)” yang menghadirkan Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian Damar Latri Setiawan dan Founder nDalem Indonesia Meika Hazim yang merupakan produk cokelat dari petani cokelat di Yogyakarta.
Konsep bincang-bincang santai di sebuah coffee shop ini memang membuat tiga ribu peserta yang hadir dari penjuru Indonesia ini merasa berada dalam warung kopi yang sama. Ya, tidak salah baca ya, memang ada tiga ribu peserta webinar yang menurut saya ini sangat luar biasa.
Sebagai salah satu panelis undangan, saya dan kawan-kawan blogger mungkin baru kali ini hadir di dalam webinar yang jumlahnya tiga ribu orang!
Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat untuk tanggap inklusi keuangan dan menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan literasi finansial, sekaligus memperoleh manfaat infomatif akan akses-akses pendanaan untuk inklusi keuangan.
Salah satu poin penting yang disampaikan Damar adalah bahwa holding Ultra Mikro (UMi) antara BRI, Pegadaian, dan PNM dapat mengembangkan segmen Ultra Mikro dengan lebih baik. Memang, agar UMKM bisa berdaya dan berkembang, terutama UMKM di ultra mikro yang mungkin perseorangan dan tidak punya modal besar, perlu banget dukungan finansial untuk berdaya.
Setidaknya terdapat enam proporsi nilai yang ditawarkan UMi yaitu penawaran produk yang komprehensif, titik akses nasabah yang luas dengan adanya Co-Location, pemahaman kebutuhan nasabah dengan lebih baik melalui integrasi dan analitik big data, kemudahan akses ke Micro Payment Ecosytem & Beyond Banking, dan UMKM Go Digital.
SenyuM atau Sentra Layanan Ultra Mikro di berbagai tempat ini akan mendorong terjadinya kolaborasi dalam pemanfaatan teknologi informasi, pengembangan produk dan layanan, pemasaran, dan termasuk pengembangan sumber daya manusia sehingga pelaku bisnis ultra mikro atau UMKM bisa mendapatkan kemudahan akses fasilitas kredit. Tarifnya pastinya kompetitif banget.
Resep UMKM Berdaya
Resep-resep literasi keuangan dan akses-akses pendanaan yang bisa dilakukan bahkan oleh UMKM di segmen paling kecil yaitu ultra dan mikro ini sangat penting agar UMKM berdaya. Apalagi, dalam bulan inklusi keuangan ini, tentu banyak banget manfaat yang bisa diambil agar UMKM inklusif dalam literasi keuangan untuk semua masyarakat.
Berdiskusi dengan Meika dan dipandu “Om Botak” yang rancak bana, Damar dan Meika memberikan informasi-informasi penting dengan disampaikan santai, khususnya bagaimana pentingnya literasi keuangan bagi UMKM. Tak hanya bertiga saja dong diskusinya, karena beragam pertanyaan dari hadirin melalui fitur chat Q&A dipandu si Om dijawab tuntas dan menyenangkan.
Ya, pada dasarnya, UMKM harus mampu berkolaborasi dengan sumber daya lokal dan memberikan semangat bersaing ke depannya. Dukungan moral tentu harus, dukungan finansial tentu wajib sebagai resep unuk UMKM berdaya dan berkembang!
Bulan Inklusi Keuangan memang momen yang cukup seru dan penuh dengan hal menarik. Selain banyak program dan event tentan inklusi keuangan, momen tersebut kerap menjadi momen launching hal-hal seru dan menarik yang berkaitan dengan inklusi keuangan dan serba-serbinya
Thanks for sharing
Pengertian cerdas literasi keuangan ini luas sekali maknanya yaa..
Selain harus pintar mengelola juga cerdas dalam mengambil keputusan terkait keuangan. Terutama untuk UMKM yang membutuhkan modal usaha.
wow bgs ya webinarnya. skrg pengadaian, BRI, PNM dimerger sm kementerian BUMN. smoga mergernya bs berdampak positif bagi UMKM ya mba
UMKM penting banget ya didukung perkembangannya, karena mereka salah satu yg memutar roda perekonomian di negara kita.
Btw banyak banget peserta webinarnya ya, sampai 3K. Luar biasa 🙂
Wih webinar 3000 org 😀
Salah satu kesulitan UMKM kdng kurang modal utk membesarkan usahanya ya mas.
Dengan webinar kyk gini jd nambah info gmn caranya ketemu akses2 pendanaan buat usahanya.
UMKM memang sebaiknya harus mampu berkolaborasi dengan sumber daya lokal dan memberikan semangat bersaing ke depannya. Selain itu penting juga mempelajari literasi keuangan agar usahanya terus berkembang
Semoga UMKM terus meningkat. Karena secara tidak langsung UMKM inilah yang membuat ekonomi berputar di kalangan bawah. Semangat para pelaku UMKM 😀
Betul, Kak. Kalau bisa sinergi di era IoT saat ini usaha bakalan cepat maju dan menjangkau pasar lebih luas. Apalagi usaha mikro dan ultra yang disasar Pegadaian, salut dengan program senyuM untuk mengantarkan lebih banyak peluang bagi usaha lokal terutama selama pandemi yang penuh tantangan.
Wow 3000 pesertanya mantap lah. Tapi bener umkm kalau bersinergi dengan lokal tentu akan bagus sekali. Memberdayakan masyarakat sekitar