Tips ini mungkin berbeda dengan tips media sosial terkait trik terkait literasi digital, keamanan data ketika online dan sejenisnya. Ini lebih ke bagaimana sih, cara agar pengalaman bermedia sosial itu ngga merusak hari-harimu? Gimana sih biar “anti baper”?
Pertama. Pahami bahwa “Kehidupan Nyata” dan “Kenyataan Hidup” berbeda dengan yang kamu lihat di media sosial.
Jadi medsos adalah tempat berbeda yang kamu bukan melihat sisi sesungguhnya dari seseorang yang kamu kenal. Atau keluarga yang kamu miliki. Mereka di medsos bebas memilih menjadi siapa saja di sosmed. Mereka bebas nge-post makanan, jalan-jalan, pendapat.
Justru untuk keamanan data pribadi, relasi harusnya tak perlu diumbar di medsos. Misal utk gambar2 keluarga, mestinya akunnya pribadi (gembok or private). Bukan untuk konsumsi publik walaupun teman sosmed. Posisikan sesuai “branding” kamu di sosmed aja konten-kontennya.
Selain itu, jangan jadikan yang kamu lihat sesuatu yang serius. Ada yang apa adanya langsung post disosmed, ada yang ngomongin hal-hal tertentu. Intinya, itu adalah sekilas apa yang dibagi saja. Nggak perlu “jaim” di sosmed karena sosmed itu ekspresi diri.
Kedua. Posisikan media sosial untuk dua hal saja.
Tips media sosial kedua ini penting banget. Dua hal. Rehat sejenak dari rutinitas, dan kanal mencari uang (pekerjaan, job, promosi). Followers, subscribers, engagements di media sosial sudah sering menjadi “prasyarat” dalam mendapatkan beragam penawaran kerjasama berupa produk maupun uang, juga pelbagai lomba. Atau, menjadi ajang kamu sendiri dalam berpromosi produk.
Rehat dari rutinitas, itu kalau kamu ngga punya agenda khusus untuk “promosi” dan “nambah followers” di medsos. Kamu dengan demikian bisa mencoba “scrolling” disosmed untuk relaksasi, untuk senyum ketawa dan sedikit menanggapi. Kemudian balik lagi ke dunia normal.
Ketiga. Sikap dewasa bukan berarti keliatan dewasa.
Nggak perlu jaga imej, karena medsos ajang rehat aja. Kalau ada yang nggak sesua dari pandangan mata, ya skip aja. Ngga usah juga ngatur “tampilan” orang lain di sosmed. Harus keliatan dewasa atau keliatan macho, cantik misalnya. Apa adanya. Yang dewasa itu sikap, menyikapi konten.
Yap, pahami aturan pertama dan kedua di atas ya. Bagian dari itu kok. Kamu bisa lakukan hal yang sama, gaya kamu sendiri. Untuk jaga level mental, kata psikolog, berekspresilah!
Imej nyeleneh yang ditampilkan teman or keluarga or bahkan pasangan sebatas di sosmed dan karena kamu kenal “aslinya” ya senyum-senyum aja deh. Itu baru dewasa. Anggap itu masuk aturan pertama dan kedua. Masih ingat kan?
Keempat. Kalau nggak paham, ya nggak usah dipahami.
Simpel kan tips media sosial yang ini. Kadang per-kepo-an ini yang memicu perang bubat hihi. Karena komentar berbalas komentar. Tegur balas tegur. Nanya dibalas nyinyir. Atau nyinyir ala netijen walaupun ngga ngerti. Let it go aja. Besok juga kelar udah ganti timeline baru hihi.. selow aja dan lewatkan aja, scroll yang asyik aja lah.
Kelima. Jangan mengharapkan konten yang kamu harapkan.
Nah ini penting jaga perasaan hepi. Kalau konten ngga berfaedah ya skip aja, dan bisa kamu setting juga dengan “not interested” misalnya pada beragam platform agar algoritma platform medsos ngga menampilkan feed dan suggestion yang kamu gak suka.
Kalau dari temen sosmed kontennya? Bisa juga pilihan ngga ikuti dan seterusnya. Simpelnya sih, ignored aja lah. Cari yang asik. yang ngga asik skip. Kalau kamu naik pitam or terusik maka yang rugi diri sendiri, mental terganggu dan mulai “nge-gas”.
Keenam, Sikap positif dan jangan selalu kaitkan ke diri sendiri.
Ambil hikmahnya aja gan. Kalau kata orang yang sebar informasi tapi ternyata hoaks. Kita ngga ngomongin hoaks ya disini, tapi intinya ya sikap positif aja kalau ada hal-hal yang beda itulah demokrasi, itulah ekspresi. Toh kita tau orangnya. Kalau pun kita gak kenal (walau teman di fesbuk) ya kita positif aja ini bagian dari ekspresi di poin pertama dan kedua diatas.
Jangan pula kaitkan apa-apa yang muncul, dengan preferensi pribadi. Kalau ada yang kamu rasa benar dan sesuai, belum tentu orang lain juga punya pandangan yang sama. Imej seseorang di medsos juga tak terkait dengan orangtuanya, temannya, keluarganya.
Yakini bahwa masing-masing akun punya identitas maya sendiri. Jangan merasa bakal terkait juga, karena temenan di sosmed. Geer amat ya. Dunia akan indah jika kita bersikap positif dan membuang yang negatif. Hidup tenang mental aman. Nggak bikin bad mood or kadar stress meningkat.
Dampak Negatif Jika Ngga Terapkan Enam Tips Media Sosial ini!
Itu dia enam tips media sosial yang mungkin lebih ke gimana sih agar main sosmed itu kita perasaan tetap hepi aja walau lihat konten-konten yang bisa bikin merasa “insecure”, gatel buat komen ofensif, baper, atau gatel pengen “meluruskan” konten yang “ngga sesuai”.
Uring-uringan, ingin semua seperti yang kita harapkan, bikin mental ngga balance. Daya tahan tubuh menurun, pikiran kusut, fisik cepat menua. Hehe.
Walaupun ada cara mengelola stress misalnya dengan aplikasi Mindtera, tetap aja, kudu jaga hepi dan jaga mental sehat ngadepin sosial media!
kalau ga paham ga usah dipahami, itu percis pas ada demo2 mahasiswa di kotaku. aku krg paham, jadi ga begitu kubahas di sosmed. takut ricuh …
Iya lho. Banyak hal yang ditemukan di media sosial itu ya nggak perlu diambil hati biar diri tetap happy ya. Paling sepakat sama poin kedua, soalnya cuma diri sendiri yang bisa bikin aturannya.
Iya bener banget, buat apa terlalu mikirin postingan di medsos yang sekiranya kita tidak tertarik atau kurang suka. Udah scroll aja. Mendingan kita mencari yang sesuai dengan interest kita aja. Medsos kok dijadikan tolok ukur menilai orang lain. Santai aja kali yaaa… Thks untuk tipsnya.
6 tips di atas pas banget dan nancep di pikiran karena memang benar adanya. Ga usah cari-cari, ga usah sok paham, dan kalau ada sengketa mending pura-pura ga lihat saja. Saya dua kali diblokir teman kuliah gara-gara komentar, “Sabar ya say” oleh lawan teman yang saya komentari. Nah lho… Ga dewasa banget ya. Wkwkwk
Benar.
Menjadi bijak di sosial media adalah dengan tidak meninggalkan jejak yang buruk apalagi sampai menyakiti orang lain.
Semoga selalu dijaga lisan dan tulisan kita agar senantiasa berbuat kebaikan.
medsos memang beda tipis antara menginspirasi dan meng-iri-i-sasi orang hihihihi, tinggal kitanya aja sih pintar-pintar menyaring biar gak jadi backfire ke diri sendiri, kalo niat kita baik, pasti medsos juga akan jadi hal baik utk kita kok
Poin nomor 4 itu lho mas Ungguli, sering banget ngelihat pada Perang di kolom komentar. Lucunya, pembahasannya itu keluar dari jalur postingan. Dan itu sering bgt terjadi di media sosial kita. Greget? Banget pokoknya
Karena akun media sosial dipakai buat cari cuan juga jadi memilih untuk lempeng aja deh pas main sosmed. Soalnya takut jadi bikin jelek branding sosmed kitanya sendiri.
Hehehe apalagi bagian kadang ada aja konten yang gak diharapkan itu yaaa
Paling yangbisa dilakukan kalau gk sreg ya mute atau unfol
Aku pribadi menganggap medsos tu bagian dari kerjaan jd jgn terlalu dipikirin, kalau gak ya itu td buat refeshing sejenak dr kesibukan sehari2.
Mari kita ambil yang positif 2 ajalah ya Kak
Aku suka pemapatanmu Kak dan tipsnya makasih banget.
Wkkka kadang suka gatal kalau lihat kehidupan orang di medsos kok happy banget, kok pada alim, kok kayak ga ada masalah hidup, kok banyak pencapaian, dll . Padahal di medsos cuma sekian % dari dunia nyata ya. Cuma kadang begitulah, suka lupa. Aku jadi kangen zaman belum ada medsos. Kalau bosan, bisa dengerin radio. Atau pinjem vcd di tmpt peminjaman (lupa namanya apa), plus ga lirik2 rumput hijau orang lain yg ga pernah ditemui /jrg ketemu
Setuju kak Unggul terutama no 1, sejak ada foto diri di FB diambil orang dan dipakai orang, jadinya sebisanya nggak pakai foto diri di medsos. Sebagian besar foto diri di FB juga sudah dihapus-hapusin. Serem, kadang kita tidak tahu niat orang.
Nah sering bangett postingan di medsos dikaitkan dg diri sendiri, ternyata ga baik juga ya.. Mengganggu hati #ehhh
Hehehe tipsnya lucu2. Menggunakan medsos sesuai kebutuhan dan menyikapinya dengan bijak, ya
Iya mas bener bgt deh, kalau ga lakuin tips yang dikasih beneran kerasa bgt dampaknya. Aku bakal praktekin semuanya biar aku slalu ngerasa happy waktu main medsos.
Iyes bener banget mas klo semua orang nerapin tips ini pasti gak ada yang baper-baper dijamin hidup adem ayem karena medsos hanyalah sebagian kecil dr kehidupan nyata
Intinya, bermedsos itu, dibawa nyantaaai saja, begitu ya Kak.. Biar nggak spaneng n terdampak negatif ya.. Trmksh sharing tipsnya Kak.. Insta Allah menjadikan kita bermedsos dengan tetep hepiii..
medsos kalau diriku sebagai sumber penghasilan tambahan hehehe jadi emang dimanfaatkan sebaik mungkin dan dijaga bener bener supaya tetep sehat dan memberi aura positif hehe
Aku tipe penikmat saat bermedsos. Kalau akunku sendiri lebih banyak ke branding akun, dulu sempat posting keluarga terutama anak, terus ada yang komen “hati-hati Penyakit `Ain” akhirnya aku hapus semua. Lalu berpikir banyak tentang privacy. Sekarang jadi belajar bagaimana untuk memperkuat ciri khas akun agar bisa jadi akun publik dan dimonetize tanpa jadi “selebgram” / memperlihatkan muka. Hehe
Setuju nih, alangkah overwhelmed-nya kalau semua kita masukin ke hati atau pikirin. Tapi terus terang masih suka gemes kalau ada konten yang mengandung hoax atau menyesatkan, sih. Tempo hari misalnya, ada yang share video makanan yang nggak disarankan buat kondisi tertentu yang ternyata nggak ada landasannya dan si kreator juga lepas tangan. Yah, ada saatnya juga kita berlepas diri mungkin, ya. Ketimbang terseret arus baper yang bisa bikin beban pikiran sendiri.
Pernah ga sengaja liat penampakan yang engga banget di sosial media, seperti suicide .. hiks
dan … yah rasanya aku ga bisa tidur berhari hari nontonnya, perih banget liatnya
Belum lagi kasus aneka bullying,
dan sebagai orangtua aku harus tau, menghindar dari nonton videonya tapi captionnya juga bikin nyesek…
sekarang bisa memilah,
dan aku batasi membuka sosmed yang jenggreeeng visual itu HANYA SAAT AKU SEDANG SIAP karena kalau sedang rehat aku menghindar dari buka sosmed
Punya medsos dan terjun di dalamnya emang harus pinter-pinter memilah, ya. Banyak yang berpikiran apa yg ada di medsos itu sesuai kenyataan, makanya klo ga sesuai jadi baper hehehe.
Aku tipe yg milih selow aja untuk kehidupan permedsosan. Yang selalu aku ingat adalah, di medsos orang2 pasti ingin selalu menampilkan sisi terbaik masing2. Menyikapi hal2 negatif di medsos, sama dg cara menyikapinya di dunia nyata. Fokua pada solusi bukan menambah emosi.
betul sekali. apa adanya saja di sosmed. tidak perlu diatur atur supaya begini dan begitu. selama kita bukan public figure ya santai aja. yg penting tetap sopan dan beretika dalam bermedia sosial. dan juga perlu membatasi diri untuk memfilter siapa siapa aja yg patut kita follow dan liat di sosmed. semangat selalu
Ber medsos memang musti bijak, karena kehidupan nyata bukan di situ. So, kalau sdh tidak happy bermedsos berarti ada yg salah.
Penggunaan media sosial seharusnya bisa membuat orang bisa menjadi lebih happy dan senang-senang, apalagi jika digunakan untuk mencari peluang baru yang mungkin bisa menambah pengetahuan ataupun penghasilan.. Jadi keinget kata steff jobs saat pengguna produknya yang disiarkan pada converence launch hapenya yang baru hhi
Bener, aku manfaatin medsosku untuk cari uang. Tapi ya jadi harus liatin medsos terus, pinter” mengelola kesehatan mental aja, dan jangan pernah banding”in hidup kita sama orang lain haha.
betul banget!
beneran, mesti happy dan jaga mental kalau bermedia sosial. aku bahkan beberapa kali undur diri , saat timeline mulai ngefek ke pikiran , dah puasa sosmed dulu aja hahaha
Aduh benar banget kang, medsos ricuh karena orang ingin mengatur apa yang orang lain posting ya padahal medsos ku adalah hak ku kenapa mesti ikut campur.. Suka banget tipsnya..
Mantep opininya, saran yang baik buat bermedia sosial dengan sehat dan have fun. Tulisannya renyah dibaca, ringan dipahami. dan sangat bermanfaat banget tipsnya. Apalagi buat sesiapa yang seriang lupa bahwa di luar medsos, masih ada kehidupan real yang perlu dijalani dengan baik dan benar.
media sosial itu buat happy-happy ajalah ya, gaak usah pake baper, kalau gak suka ya udah skip aja, close tab, beres 😀
betul sekali, skip aja jgn mpe main sosmed malah jadi mumet
Main media sosial itu kudu kuat iman hahahah 🙂 Banyak godaannya, bisa belanja terus, pertemanan kadang ga tulus. Tapi banyak juga manfaatnya dengan silaturahmi jarak jauh yang berkualitas, meraup rezeki dari pekerjaan online dll. Tergantung sebaik2nya kita memandang dan siap siaga di socmed ini, TFS yaach.
Benar kata orang, ya. Media sosial itu juga bisa jadi pedang bermata dua: ada baik dan buruknya. Tapi lebih baik fokus di baik-baiknya saja, misalnya bisa gali kreativitas untuk bikin konten. Siapa tau bisa jadi sumber penghasilan, ya kan? Hehhe
Setuju banget sama kata-kata “Bersikap dewasa bukan keliatan dewasa”. Mantap kak!
Aku setuju aturan medsos yang untuk cari uang hehehe jadi ga urusan deh sama postingan orang yg penting medsos ku terlihat baik-baik saja hehehe
Ahaaa, bener bangettt mas Unggul.
Apalagi selama pandemi, kegiatan scrolling medsos tuh kayaknya udah berlebihan deh (buatku pribadi :D)
Sooo, dibutuhkan kesadaran/mindfullness dan gimana caranya lahhh kita kudu berupaya utk tetep sehat jiwa raga.