WFH, WFO dan FWD Demi Finansial dan Kesehatan Kita!

Asyik, Ayah dan Bunda sekarang dirumah terus!”

Itu ekspresi bocah di rumah. Sumringah. Memang usia kanak-kanak pastinya membutuhkan lebih banyak bersama kedua orangtuanya. Jangan hanya bersama pembantu, apalagi di kehidupan keluarga inti yang biasanya hanya bersama kedua orang tua dan anak di kota-kota besar di Indonesia, khususnya di Jabodetabek.

Kami juga mengalami hal yang sama. Dengan bekerja komuter setiap hari, bunda harus berjibaku naik KRL ke Jakarta setiap subuh dan pulang setelah magrib, jika tidak mau mengeluarkan uang lebih untuk patungan kendaraan dari Bogor menuju kantor.

Alhamdulillah, karena beberapa rekan kerja yang juga komuter bersedia patungan kendaraan antar jemput dari Tugu Kujang, dan langsung masuk tol Jagorawi. Itupun, aku selaku suaminya perlu mengantar naik motor dari rumah menuju tugu kujang, untuk kemudian ke stasiun Bogor dan berganti moda KRL menuju kantor, sesekali, karena aku kerjaannya “lapangan”dan jarang pulang.

WFH dan WFO di Masa Pandemi

Rutinitas ini mendadak berubah, ketika COVID-19 melanda. Alhamdulillah, kami tidak di-PHK, tapi jam kerja di kantor yang dikurangi, jadi banyak di rumah dengan modal laptop. bahasa kerennya “Work From Home”. Bahasa simpelnya, hidup ngandelin gaji pokok thok. Huhuhu..

Tapi ngga papa. Hidup dinamis, berubah. Namun yang ngga berubah, adalah upaya untuk tetap sehat –melalui bekerja dirumah, dan juga mengatur finansial lebih ketat di masa pandemi ini. Pembantu kami minta mudik dulu, karena kami “punya waktu” walaupun termasuk bagian dari penghematan.

Bocah sih ngga tau memang, kalau ini adalah bagian dari “musibah” namun selalu ada hikmahnya. Bersama anak, walaupun seharian tetap saja meloloti laptop, namun paling tidak, makan siang dan makan malam serta waktu bermain bersama mereka lebih banyak.

Kabar baiknya, kedepannya pun kantor akan menerapkan banyak “WFH” karena ternyata, setelah “terpaksa” karena pandemi, produktivitas pun tetap sama saja, jadi kedepan, kabar baiknya, anak-anak akan sering bersama bundanya yang kerja dirumah.

Walau demikian, yang namanya bekerja tentu melelahkan ya. Dan tak juga selalu enak dengan setelan atas rapi dan bawahan celana pendek. Karena tetap ada dong kewajiban ke kantor satu atau dua kali dalam sepekan. Ini istilahnya “Work from Office” alias bekerja di kantor. Kalau pekerjaan membutuhkan kehadiran fisik, bisa lebih.

Menjaga Kesehatan dari Penyakit

Yang lebih capek, sebenarnya psikis. Bukan, bukan karena main bersama anak di rumah dan bosan atau mati gaya. Banyak hal yang bisa dikerjakan. Namun karena pandemi ini, suasana jadi lebih muram, gloomy ketika ke luar rumah. Ada ketakutan-ketakutan tentu saja. Rasa khawatir.

Apalagi kalau sudah mulai gejala capek, pusing dan badan kondisi drop. Disini ngerinya. Ya, tak lain karena kondisi badan yang drop dapat membuat rentan terkena COVID-19 dan recovery-nya.

Yang aku khawatirkan, adanya penyakit bawaan. Karena menurut banyak sumber, penyakit penyerta lah yang membawa dampak membahayakan. Makanya, banyak orang tua yang tidak dapat bertahan apabila terkena COVID-19. Negara yang memiliki persentase lansia yang cukup besar paling terdampak. Misalnya, 35% kasus COVID-19 di Amerika Serikat adalah mereka yang berusia lebih dari 65 tahun.

Mewaspadai Kanker

Selain itu, aku sempat membaca kalau banyak penyakit berat yang juga mulai banyak diderita oleh anak muda dan produktif, tak hanya orang tua saja. Misalnya kanker. Data dari World Cancer Research Fund (WCRF) 2018 menunjukkan ada sekitar 18 juta kasus penyakit kanker di tahun 2018. Dari jumlah itu, sebanyak 9,5 juta kasus menyerang pria, dan 8,5 juta kasus menyerang wanita.

Yang mengkhawatirkan, sekarang sudah banyak penderita kanker pada usia muda. Menurut informasi dari Kemenkes pada Hari Kanker Sedunia yang aku sudah tulis, pola hidup masyarakat saat ini yang banyak mengonsumsi makanan manis dan tinggi lemak serta rendah aktivitas fisik bisa menjadi pemicunya.

Beberapa waktu lalu, entah, mungkin saja kami sudah pernah terkena, karena tak ada yang akurat dari hasil rapid sebelum-sebelumnya toh. Namun karena rentang umur yang kata beberapa sumber, misalnya WHO mengatakan diumur produktif seperti kami, sistem imun masih lumayan dapat membantu melawan COVID. Tapi random juga sih ini.

Perempuan terutama lebih rentan karena ada kanker serviks dan kanker payudara yang sambat kali menghampir wanita muda. Data di Inggris, 2.500 orang terkena kanker pada usia 13-24 tahun. Menurut peneliti, kanker yang muncul pada usia muda ternyata menunjukkan gejala, dan gejala ini sudah dapat dideteksi sehingga dapat diketahui lebih awal.

Untuk itulah, upaya pencegahan dan pendeteksian dini perlu banget diterapkan. Pemeriksaan kesehatan secara berkala, apalagi jika memiliki garis keturunan keluarga yang memiliki kanker perlu dilakukan ya.

Untuk mencegah dan mengurangi risiko, salah satunya adalah dengan memperbaiki pola hidup dengan mulai bentuk gaya hidup baru yang sehat dan bugar. Nah, saat PSBB di masa pandemi ini, aktivitas fisik sangat berkurang. Kami hampir tidak pernah keluar rumah, kerjanya WFH. Kecuali urusan WFO itu tadi. Jadi khawatir banget, walaupun sudah lumayan diganti dengan olahraga praktis di dalam rumah.

Kalau sudah model WFH dan WFO ini, semua serba terbatas, termasuk khawatir kalau tiba-tiba sakit. Karena begini, kalau peduli dengan keuangan, maka salah satu fondasi penting untuk dapat menjadi sehat secara finansial adalah keamanan keuangan dengan proteksi yang disediakan oleh asuransi.

Amit-amit ya, walau demikian, salah satu cara agar “terlindungi” termasuk dari bahaya kanker, adalah asuransi.  Pertanyaannya, asuransi yang mana, dan bagaimana.

FWD Lindungi WFH dan WFO

Untuk itu, aku coba mencari Asuransi Kanker Online. Jadi kriteria pertama, adalah kemudahan untuk pembelian, akses dan informasi secara online. Salah satu yang menarik perhatian adalah dan menjadi ide pertama adalah menyambangi FWD Insurance di websitenya.

Karena beberapa teman sudah menjadi bagian dari FWD untuk memproteksi diri dan keluarganya, jadi ya langsung inget aja. Apalagi simpel banget ingetnya. Karena selalui sebut WFH, WFO, kok ya inget juga FWD.

Selain itu, katanya semua dapat dilakukan serba online dan FWD merupakan pelopor asuransi digital loh. Sepertinya mudah. Jadi pengen tau apakah asuransi mudah beneran atau hanya sekedar jargon saja. Nah ini info setelah membaca dan menganalisa.

Kelebihan FWD Cancer Protection

Alhamdulillah, sekali berkunjung ke websitenya, ketemu FWD Cancer Protection yang memberikan banyak manfaat. Ada 4 fitur utamanya, namun menurutku, banyak lagi. Paling tidak ada  7 kelebihan FWD menurutku, dan kesemuanya itu sangat logis untuk kita yang sedang mencari asuransi, baik itu asuransi kanker yang sedang kucari, ataupun asuransi lainnya. Semua ada disana dan perlindungannya cukup masuk akal dengan banyak faktor yang kita butuhkan.

Pertama, kemudahan tentu saja. Ini awal banget ya. Karena kita juga di masa pandemi, ngga logis rasanya harus bolak balik ke luar rumah urus ini-itu. Sedangkan keluar rumah saja kita dihitung jari. Asuransi FWD Cancer Protection ini tinggal klik saja. Ada beberapa opsi yang bisa kamu pertimbangkan, kalau sudah mantab, tinggal klik!

Kedua, fleksibel. Selain ada opsi tersebut, kamu juga dapat dibayarkan manfaat pertanggungan 100% walau sudah ada paket asuransi lainnya.

Ketiga, cakupan manfaat yang luas karena uang pertanggungan hingga 500 juta bisa kamu peroleh.

Keempat, dengan manfaat seperti itu, kamu juga bisa mendapatkannya dengan mulai dari Rp 10.000 perbulan (sepuluh ribu loh!)

Kelima, klaimnya mudah. Karena full online dan kamu juga ada aplikasi yang bisa memudahkan.

Keenam, pertanggungan tersebut, 100% didapatkan jika terdiagnosis penyakit kanker, bahkan sejak kanker tahap awal. Yup, sekarang kan kita lebih waspada dan sesuai info sebelumnya, usia muda juga sudah banyak yang dapat mendeteksi kanker jadi tidak sampai parah di hari tua baru ketahuan.

Ketujuh, karena ngomongin usia, asuransi ini dapat diperpanjang hingga umur 70 tahun.

Dari tujuh manfaat tersebut, layak banget kan ya kalau sedang mencari asuransi kanker yang manfaat pertanggungannya optimal banget dan mudah serta tidak memberatkan.

Apalagi, Carsinoma In Situ (CIS) yang termasuk dalam pertanggungan adalah Carsinoma In Situ pada Payudara, rahim, saluran tuba, vulva, vagina, serviks uteri, usus besar, rektum, alat kelamin pria, testis, paru-paru, hati, perut, nasofaring, atau kandung kemih.

Menjaga Finansial dan Melindungi Kesehatan

Upaya hidup sehat sudah kita lakoni, berupaya juga secara psikis untuk bahagia bersama keluarga tentu menunjang gaya hidup sehat selain tentu dengan perilaku higienis seperti masker, cuci tangan dan menjaga kebersihan.

Untuk keuangan, mengaturnya lebih baik lagi dan beberapa kebutuhan seperti asuransi, juga menemukan yang pas dengan bujet finansial yang sudah ditetapkan dengan kondisi bekerja dari rumah dengan gaji yang –untuk disesuaikan, berkurang sesuai dengan kegiatan yang terbatas.

FWD Cancer Protection ini pas memang, dan saya juga menemukan banyak lagi paket asuransi FWD Insurance lain yang masuk akal dengan kondisi kita saat ini di masa pandemi. Misalnya bujet terbatas, ruang gerak terbatas, dan kebutuhan akan kesehatan diri yang meningkat.

Melalui FWD Cancer Protection, FWD Insurance memang benar-benar menawarkan solusi asuransi terbaik nih. Caranya memang mudah beneran untuk memastikan nasabah terlindungi dari kanker sehingga mereka dapat terus menjalani hidup dan passion-nya, misalnya mimpi kami si keluarga inti di jabodetabek yang penuh perjuangan.

Jadi, kita ada perlindungan finansial alias masih dapat gaji ketika bekerja baik WFH dirumah, bermain dengan anak-anak, ataupun saat bekerja WFO. Bonusnya, dalam 24 jam kita merasa nyaman karena terlindungi proteksi kesehatan kita bersama FWD.

Ingat aja 3 Huruf ini, WFO, WFH dan FWD. Cocok. Kalau kamu gimana gais?