Dua Kali Si Pahit Lidah

https://www.unggulcenter.org/dua-kali-si-pahit-lidah/

Legenda si Pahit Lidah sangat kami kenal waktu kecil. Selain karena si pahit lidah adalah tokoh legenda dari sumatera selatan, juga kebetulan, waktu SD sepertinya semua sekolah diwajibkan menonton film laga nya yang dibintangi Advent Bangun dan Barry Prima. Yup. Siapa lagi yg menguasai jagat perfilman silat selain dua ini.

Pahit Lidah adalah julukan seorang pendekar yang mempunyai kemampuan membuat orang lain jadi sesuai dengan yang disumpahkannya dengan mulut. Kalau nggak salah, legendanya sih tentang dia menyeletuk, lama sekali istrinya/adiknya datang, jangan-jangan sudah jadi batu, dan ternyata memang sudah jadi batu setelah dia ucapkan kata2 itu. Wallahu’alam, namanya legenda rakyat, walau demikian patung batu seorang wanita yang sedang duduk nyata-nyata ada.

Namun bukan itu yang mau saya bahas di artikel ini. Dua kali saya “nyeletuk” dan menggumam dalam hati, dua kali kejadian. Dan ini membuat saya ngeri sendiri. Mudah-mudahan, kebetulan. Kebetulan yang berulang. Kejadian yang tak mengenakkan tapi sekaligus membuat saya (pada saat itu) “bersyukur” alias “syukurin lo..” yaitu Kecelakaan motor.

Pertama, beberapa bulan lalu, saya pulang naik motor, seperti biasa. Sudah dekat dengan Bogor, tepat di depan sebuah pabrik yang mana kondisi jalan menurun dengan pelebaran disebelah kanan. Kebetulan ada dua mobil truk gandeng berjalan perlahan di depan pabrik. Saya persis di belakang namun agak jauh.

Disamping, dari arah belakang menderu-deru suara motor yang you-know motornya pasti merk itu hehe.. dengan pengendara sok cool, sok asyik dan sok mau ngejar. Saya suka kesal sama pengendara motor seperti itu. Rasanya pengen ngelempar botol kaleng minuman biar bannya selip dan gubrak hehehe..

Seketika, dalam hati sontak saya bergumam, “ini bisa aja ada motor yang ngebut dibelakang gak mau ngerem, sedang asyik ngebut turunan pasti belok kanan mau menyalip karena keliatannya sepi, padahal ditengah-tengah ada pembatas jalan dari drum besar beberapa buah. Bisa mampus tuh orang”

Sepersekian detik, motor sport yang ngebut tadi tiba2 ngegas dan menyalip saya dan berusaha menyalip dua truk gandeng. Dan benar, langsung menabrak pembatas jalan dari drum bekas yang isinya padat. Mungkin isinya batu atau apa yang pasti si motor sukses menabrak dan terpelanting keudara. Tepat sedepa di depan saya yang mengerem.. masih terbayang gerakan seperti slow motion, tiga kali berputar di udara si pengendaranya. Sempat saya hitung, dan mencium aspal sesaat kemudian. darah dimana2 dari kepalanya.

Itu pertama.

Kedua, baru terjadi pagi ini (Kamis, 7 April 2011). Masih di motor, pagi ini mau ke kantor melewati jalan-jalan lekukan antara Pemda Kab Bogor arah Kampung sawah, citayam dengan tujuan nanti keluar di Depok via Kota Kembang (Grand Depok City). Pada saat asyik2 dengan kecepatan konstan, ada lagi motor “ngehe” yang sok ngebut. Setiap ada kesempatan mau nyalip. Walaupun sulit dan kondisi jalan sempit karena dua arah. Hampir nyenggol, saya cuma ucap Astagfirullah dalam hati. Tipis banget dia mendahului dari kanan padahal pada saat yang sama ada mobil yang lewat di arah berlawanan.

Lalu, tak sengaja kesal, saya juga membatin, “kecelakaan di depan lu baru tau rasa, sok banget sih”. Dan, gubrak, di tikungan dia jatuh. Sepertinya rem mendadak karena ada motor yang berhenti mendadak karena ada yang menyeberang. Jatuh lah dia. Motor matic nya terseret. Well, sepertinya dia nggak apa-apa cuma lecet. Saya mengerem karena persis di belakang si pengendara.

Langsung saya ngomong “wo.. santai aja mas.. mau ngejar apa sih?” sambil masih berkendara. Dia beringsut dan diam saja, memungut motor. Tanpa ekspresi. Langsung saya cabut dari situ, tidak turun dari motor, toh dia juga lecet2 saja.

Mudah-mudahan sebuah kebetulan berulang. Bagaimana menurut Anda?

About the Author: unggulcenter

Pengelola UC - Review Pengalaman Produk dan Perjalanan

You might like

7 Comments

  1. Kesimpulan saya sih kebetulan semata kok hehehe

    @mifta : maaf yaa berlaku utk yang mau kecelakaan sepertinya tak berlaku doa yang “baik2” 🙁

  2. Nah lho, saya baru denger legenda itu kang. Btw sumpain saya dapet IP 4 kang semester ini, kali aja masih berlaku ‘kemampuan’ situ nya :p

  3. Bisa jadi Om Unggul skrg sudah ketitisan Si Pahit Lidah. Kalau sudah disadari, sebaiknya jangan lagi nyeletuk atau bergumam yg jelek-jelak. Sebaiknya bergumamlah yg baik-baik. Misalnya: “Nurul Fikri Computer, kalau jadi Perguruan Tinggi, pasti jumlah mahasiswanya banyak banget!”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.