Bulan Ayu Dyslexia Fokus Penanganan Anak Dyslexia

https://www.unggulcenter.org/bulan-ayu-dyslexia-fokus-anak-dyslexia/

Anak Dyslexia dan nama Bulan Ayu biasanya selalu dikaitkan dan memang terkait. Bulan Ayu adalah seorang pegiat asesmen dan terapi pembelajaran Dyslexia, sehingga lazim beliau sering disebut Bulan Ayu Dislexia. Terutama karena brand Bulan Ayu Dyslexia yang telah melekat pada lembaga terapi Dyslexia Genius di Malaysia.

Perempuan berdarah Indonesia yang menetap di Malaysia ini memang lekat dengan kampanye terapi dyslexia, yang mungkin bahkan sering tak kita sadari ada di sekitar kita.

Apa Itu Dyslexia?

Dyslexia adalah masalah pembelajaran yang tidak kelihatan pada diri anak – anak . Secara pergaulan sosial, anak-anak ini seperti anak-anak biasa pada umumnya. Akan tetapi jika dihadapkan dengan kegiatan membaca, menulis, berhitung, dan pembelajaran sejenis, mereka sulit memahami.

Dari sisi inilah, kadang anak kemudian dicap sebagai “bodoh” dan dijauhi teman-temannya. Mereka kemudian seperti pemasal, pelamun dan kadang berubah menjadi “nakal” karena ingin menunjukkan bahwa mereka sesungguhnya hanyalah seorang anak sama seperti yang lain.

seminar dyslexia
Salah satu acara yang dapat menginformasikan apa dan bagaimana penanganan Dyslexia bersama Bulan Ayu

Beruntung, pada satu kesempatan, bloggers Indonesia dapat bertatap muka secara daring dengan Bulan Ayu. Pada sesi perkenalan Dyslexia ini, Bulan Ayu memberikan beragam informasi yang sebelumnya sama sekali tidak pernah kami tahu. Selain mengenai apa itu Dyslexia, juga perjuangan hidup Bulan Ayu selama puluhan tahun tanpa mengetahui kalau dirinya adalah Dyslexic atau penderita Dyslexia. Perjalanan hidup yang menemukannya dengan suaminya, dan mertuanya, yang pakar dyslexia di Malaysia.

Memahami Dyslexia

Bulan Ayu memang bukan hanya pakar soal Dyslexia, tapi memang beliau salah satu penderita Dislexia sejak kecil. Pengalaman hidupnya yang sering dianggap berbeda karena tidak dapat dengan cepat mengikuti pelajaran sehingga di kelas sering dikucilkan membuat beliau justru dapat bangkit di kemudian hari.

Cara mengajar anak dyslexia yang sama dengan anak lain pada umumnya, misalnya menyuruh anak mengulang-ulang agar hafal, menghukum menulis kalimat yang sama ribuan kali, menurut Bulan Ayu membuat anak Dyslexia malah makin stress. 

Namun, menurut perempuan yang memiliki mertua seorang pakar Dyslexia Malaysia yaitu Puan Sairah Amirin, “Ibu Dyslexia Malaysia”. Suami Bulan Ayu sendiri salah satu pakar yang memahami beliau sehingga mampu menjadi bagian hidup Bulan Ayu dalam berbagai aktivitasnya kemudian untuk menemukan dan membantu anak-anak Dyslexia melejitkan potensinya.

Bulan Ayu sempat memberikan quote dari sang suami, Jaldeen Mohd Ali, kalau dyslexic itu tidak bodoh, bisa sukses, bahkan cerdas. Kata Jaldeen seperti ditutukan oleh Bulan Ayu, “Dyslexic are very intelligent, only confused like you”.

Justru Dyslexic atau penderita Dyslexia sangat mungkin di masa depan dapat menjadi anak jenius!

Pembelajaran Anak Dyslexia

Yang menjadi masalah, kebanyakan dyslexic yang tidak mendapatkan terapi akan gagal dalam pendidikan dan akan ada masalah emosional dan psikologis. Ini yang membutuhkan terapi dan pengajaran yang tepat. Assessment tools mengenali anak Dyslexia yang dikembangkan Jaldeen sangat bermanfaat untuk mengenali dan menerapi anak-anak ini.

bulan ayu
Bulan Ayu, tak hanya survivor dyslexia tapi juga pegiat terapi dyslexia terdepan

Bersama Bulan Ayu, yang kemudian mengembangkannya pola ini dengan pendidikan anak Dyslexia melalui Dyslexia Genius Sdn. Bhd Kuala Lumpur, tim solid ini telah berkeliling Malaysia melakukan asessment dan melatih terapi anak Dyslexia untuk mengatasi keterbatasan yang dibuat lingkungannya.

bulan ayu genius dyslexia
Salah satu kegiatan Bulan Ayu Dyslexia Community yang diapresiasi di Malaysia

Bulan Ayu tidak berhenti sampai disitu. Program belajar Dyslexia dengan bendera Dyslexia Genius ingin menemukan dan menggali potensi lebih luas untuk anak-anak Dyslexia. Saat ini, Indonesia merupakan tempat yang membutuhkan program seperti ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan banyak orang sehingga penanganannya hampir tidak ada.

Perlunya Dukungan Terapi Dyslexia 

Ya, tidak banyak yang tahu soal Dyslexia, menyebabkan salah penanganan dan anak dyslexia menjadi hancur pendidikan dan tentu berimbas kariernya. Tidak banyak yang seperti Bulan Ayu. Untuk itulah, dalam perkenalannya dengan Bloggers beberapa waktu lalu, Bulan Ayu memperkenalkan “Bulan Ayu Dyslexia” kepada masyarakat Indonesia, bertepatan dengan Bulan Bakti Dyslexia dan World Dyslexia Day di Oktober ini.

anak dyslexia
Tempat terapi Dyslexia yang baik dapat dicari dengan tips ini

Bahkan nama Bulan Ayu Dislexia menjadi brand untuk program asessment dan terapi pembelajaran untuk Dyslexia.  Ibu yang memiliki salah seorang anak dyslexia –karena dyslexia tidak menular, tapi menurun; juga memberikan banyak informasi di laman pribadinya  yaitu www.bulanayu-dislexia.com dan instagram @bulanayu_dislexia

terapi anak dyslexic
Salah satu terapi anak dyslexia yang diajarkan

Langkah ini perlu didukung sehingga banyak anak-anak dyslexia dapat ditemukan dan dipahami, sehingga pendidikan dan pengajaran untuk mereka dapat dibuat dengan cara-cara yang tepat. Jika pendidikan dan pengajaran tepat, maka mungkin mereka adalah salah satu generasi masa depan yang jenius dan cerdas, justru, jika dibandingkan dengan teman sebayanya.

About the Author: unggulcenter

Pengelola UC - Review Pengalaman Produk dan Perjalanan

You might like

23 Comments

  1. Tiap anak itu unik, masing-masing pun punya cara penangangan sendiri-sendiri, apalagi kalau punya kasus khusus kayak anak dyslexia ini. Suka sedih sih sama sistem pendidikan Indonesia yang menyamaratakan semuanya, apalagi dyslexia ini gak keliatan, jadi dianggap sama kayak anak lain pas pembelajaran. Semoga para orangtua bisa mengambil peran disini agar anak dyslexia bisa tetap survive dan lancar dalam menjalani hari-harinya

  2. Banyak anak disleksia yang justru terbukti sukses. Kayak deddy cobuzier, pelukis Van Gogh atau pelukis siapa gitu kabarnya juga disleksia. Yang jelas mereka pendidikannya benar2 diperhatikan

  3. Nah ini kayanya banyak ortu yang gak paham juga soal dyslexia, terutama sih kayanya kaum marjinal ya, yang jauh dari jangkauan informasi. Semoga banyak LSM atau para pegiat sosial yang mau mensosialisasikan tentang hal ini dan bahkan memberikan terapi untuk mereka ya

  4. Banyak orang awam yang belum mengetahui secara gamblang perihal disleksia pada anak, dan banyak dari masyarakat yang pada akhirnya memberi label anak yang bodoh, susah diatur, kepada anak2 yang sebenarnya menderita disleksia namun tidak dipahami oleh orang tuanya karena minimnya wawasan dan pengetahuan orang tuanya akan disleksia. Jadi penting sekali diadakan sosialisasi perihal disleksia ini di kalangan warga2, bila perlu di tanah RT RW melalui posyandu di tingkat desa.

  5. kita support penanganan dan sosialisasi soal dyslexia. Oh ya klo gak salah, si deddy corbuzier juga penderita dyslexia sejak kecil. Beliau pernah bercerita melalui program TV nya

  6. Yups setuju banget anak dyslexia ini tidak bodoh ya hanya ada masalah dalam pembelajaran saja, perlu penanganan yang tepat saja untuk mengatasinya.

  7. Dengan dukungan yang baik dan orangtua yang giat belajar mengenai anak-anak dyslexia ini bisa menjadi anak-anak yang super cerdas daripada orang lain yaa..
    Semoga pra Ibu dimana pun berada tetap kuat dan tangguh serta terus belajar. Dan lingkungan juga mendukung.

  8. Sebagai penyintas disleksia, diriku bisa merasakan perjuangannya.
    Suka kelewatan abjad, angka, nama jalan sampe nama orang.
    Tapi setelah latihan rutin bisa lepas dari masalah ini

  9. Aku sering banget nih mendiskusikan perihal anak disleksia dan beberapa kali juga ikut seminar yang membahas hal terkait. Bener, anak-anak itu sama sekali gak bodoh, cuma bingung aja sama keadaan mereka sendiri. Maka orangtua dan kerabat ada baiknya gak menambah kebingunga anak dengan mencari tau cara tepat menangani ke ahlinya.

  10. Bener banget, dyslexia ini masih belum banyak yang paham. Jadi kalau anak susah baca tulis hitung ya dinilai sebagai anak yang tidak pintar atau bodoh. Harus ditangani secara tepat ya, biar bisa melejit di kemudian hari.

  11. Inspiratif banget ini Mas.
    Karena edukasi seputar disleksia ini, IMHO masih jarang ya.
    Padahal penting bgt utk diketahui banyak org, terutama parents.

  12. Saya rasa kampanye tentang diskleksia ini sama pentingnya dengan pencegahan stunting. Karena masih jarang yang mengetahui, taunya anaknya bodoh padahal sudah dileskan, dll. Pun di kampung seperti saya ini sulit menemukan terapist. Jarak yang jauh, ongkos transport mahal, dan biaya terapist yang kita tidak tau berapa menjadi masalah tersendiri. Semoga ke depannya bisa menjadi program pemerintah juga 🙂

  13. Inspiratif ya Bulan Ayu ini, dari penderita dislexia, dan sekarang jadi terapist yang dapat membantu anak-anak dislexia. Semoga semakin banyak orang tua yang paham, dan tahu harus bagaimana jika mengetahui anaknya mengalami dislexia ini..

  14. Makasih infonya nih mas, pun udah familiar dengan istilah ini tapi pemahaman bahwa ini nggak menular tapi menurun penting banget ya ini. Senang pasti ada wadah yang dapat mengakomodir ortu yang anaknya mengalami dyslexia ini

  15. setuju sama quote ini
    “Justru Dyslexic atau penderita Dyslexia sangat mungkin di masa depan dapat menjadi anak jenius!”
    seperti yg kita tahu banyak pengubah dunia seperti Alberth Einsten merupakan anak yang punya kekurangan. bahkan Steve Jobs pun pernah drop out akibat tidak bisa mengikuti pelajaran sekolah
    jangan pernah sepele sama potensi dan bakat apapun yg dimiliki seorang anak.

  16. Duhh saya dulupun begitu sih, tapi mereka yang mengecapku seperti itu sekarang jadi pengen belajar dari apa yang aku kerjakan sekarang. Tapi memang harus kuat mental dan butuh terapi untuk menghadapi hal itu agar anak tidak putus asa dan ada keinginan untuk berkembang menjadi lebih baik. Web http://www.bulanayu-dislexia.com bisa jadi solusi yang pas dan tepat nih

  17. Soal dyslexia ini bikin aku keinget sama film India judulnya ‘Taare zameen paar’. Gimana anak dyslexia yang harus dicap bodoh karena enggak ada pengarahan yang tepat, enggak ketemu orang yang tepat, dan enggak ada di lingkungan yang tepat.

  18. Tak disangka, dislexia justru sebenarnya karena anak-anak ini jenius!
    Banyak ilmuwan dan tokoh terkenal yang disleksia, antara lain;

    yes you cannot imagine : Leonardo Da Vinci (!) penulis terkenal dengan karya segudang Agatha Christie (what!), Muhammad Ali, John Lennon, the great director, Steven Spielberg (!) Albert Einstein (really?) dan Henry Ford.

    Di Indonesia kita mengenal bapak dan anak Deddy Corbuzier dan Azka, dan keduanya tak kalah hebat prestasinya.

    Orang-orang yang berhasil dan sukses bukan berarti orang yang sempurna dan memiliki segala kemampuan yang diinginkannya. Mereka adalah orang-orang yang berhasil mengalahkan kekurangan mereka dan berjuang dengan kekuatan yang mereka miliki. Mereka semua adalah orang yang mengetahui kelebihannya dan berjuang untuk sukses dengan kekuatan mereka.

  19. Anak penderita dyslexia kalau diarahkan dengan baik untuk menggali potensinya, kejeniusannya bakal cepat terlihat. Beberapa ilmuwan juga penderita dyslexia, dan mereka membuktikan kecerdasaannya dengan berbagai temuannya yang bermanfaat

  20. jangankan yg disleksia, anak “normal” sekalipun klo ortu gak paham ilmu parenting, bisa gak muncul potensinya. itulah pentingnya belajar pengasuhan, bahkan sebelum menikah

  21. kalo ga kliru, banyak orang hebat dan jenius yg dyslexia juga ya.
    kayak Tom Cruise dan Albert Einstein (?)
    Yang menjadi masalah, kebanyakan dyslexic yang tidak mendapatkan terapi akan gagal dalam pendidikan dan akan ada masalah emosional dan psikologis. Ini yang membutuhkan terapi dan pengajaran yang tepat.
    keren banget ulasan ini mas Unggul.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.